Minggu,12 Juni adalah hari ketiga aku mengikuti lomba blog dengan
tantangan menulis setiap hari. Dalam kesempatan ini aku akan menuliskan perihal
tentang anak. Ya.. tak kan pernah habis bicara tentang anak kita. Sebagai orang
yang sudah menikah tentu hal utama yang di harapkan ingin memiliki keturunan.
Dengan memiliki keturunan atau anak maka akan terasa lengkap kebahagiaan
sebagai pasangan suami istri.
Dalam Islam anak memiliki 4 posisi :
1.
Sebagai
perhiasan hidup
2.
Anak
sebagai cobaan hidup
3.
Anak
sebagai musuh
4.
Sebagai
qurota a’yun
Zuyyina linnasi hubbusy shahawati minannisa'i wal banna wak
quratiril muqontarar.
Allah SWT mengungatkan pada kita dijadikan indah pada pandangan
manusia kecintaan apa-apa yang di ingini yaitu wanita, anak-anak dan harta.
Posisi pertama anak-anak sebagai perhiasan hidup artinya kita bangga
kita senang ketika kita memiliki dia.
Kedua ternyata anak-anak itu bisa jadi cobaan hidup. Q.S At-Tagobun
: 15. Innamaa amwalukum wa aulaadukum fitnah, wallahu 'ingdahuu ajrun 'aziim. Artinya : Sesungguhnya
hartamu, anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) dan di sisi Allah pahala yang
paling besar. Jadi kadang-kadang anak-anak jadi cobaan buat kita. Maka kita
harus berhati-hati dalam mendidik dan juga mengarahkan mereka. Berusaha
memberikan pendidikan yang terbaik Supaya mereka senantiasa berjalan di atas
jalan yang di ridhoi-Nya. Berhasil atau tidak kita serahkan pada Allah dan
apapun itu kita harus bisa menerimanya. Yang terpenting adalah ihtiyar kita dan
senantiasa mendoakan mereka.
Ketiga anak-anak juga bisa sebagai musuh.
Kita lihat anak-anak pukul ibunya, anak-anak melawan ibunya di
pengadilan,berebut harta warisan dan sebagainya. Anak-anak sebagai musuh itu di jelaskan dalam
Al-Quran . Allah berfirman :
Ya ayyuhallazina aamanu inna min azwajikum wa awaladukum 'aduwwal
lakum fahzaruhum. Artinya : "wahai orang-orang beriman
sesungguhnya istri dan anak-anakmu ada yang jadi musuh bagimu maka berhati-hatilah
kamu terhadap mereka".
Keempat yang paling kita inginkan.
Anak-anak kita menjadi qurotu a'yun, penyejuk mata
penyejuk hati untuk kita. Kalau kita menatap mereka menentramkan hati kita, ini
yang kita inginkan. Dalam surat Al-Furqon ayat 74 di sebutkan: Rabbana hab lanaa min azwaajinaa
wa zurriyya tinaa qurrata a'yuniw waj'alnaa lil muttaqina imaamaa.
Kita berdoa pada Allah agar anak-anak kita bukan sekedar jadi perhiasan hidup namun agar menjadi
penyejuk mata penyejuk hati dan kelak akan membantu kita menuju jannah-Nya.
Keren...tulisannya sangat menginspirasi. Kalau membahas tentang Agam pasti panjang sekali.
BalasHapusTerimakasih Mak. Sdh berkunjung...
HapusMenulis Agama...kok,hilang 1 huruf
BalasHapusSaya berharap my son Galaxy menjadi penyejuk hatiku, dan dapat meneruskan cita-citaku sebagai penulis
BalasHapusMasyaallah luar biasa buu
BalasHapusMasya Allah sungguh pencerahan Semoga kita diberikan anak-anak sebagai qurrota a'yunLil Muttaqina imama
BalasHapusTulisan nan bergizi, menggugah rasa dan beri nyaman di hati. Mantap...
BalasHapusSemoga anak-anak kita menjadi penyejuk mata dan hati. Aamiin ya robbal'aalamiin.
BalasHapusRabbana hab lanaa min azwaajinaa wa zurriyya tinaa qurrata a'yuniw waj'alnaa lil muttaqina imaamaa.
BalasHapusAamiin...
Betul sekali bahwa anak adalah penyejuk hati orang tua
BalasHapusBenar Bu..saya sangat setuju dengan pendapat yang ibu paparkan,, smoaga harapan dan doa2 kita terwujud aamiin
BalasHapusmari berbagi...
BalasHapusTerimakasih teman-teman telah mampir. Smg hrpn dan impian kita memikiki anak-anak yang solih solihah bisa tereujud. Aamiin
BalasHapus