Cari Blog Ini

Minggu, 07 Maret 2021

Pagiku di Embung Nglanggeran

Pagiku di  Embung Nglaggeran



Minggu, 7 Maret 2021, bersyukur atas segala karunia-Nya. Di beri kesempatan untuk datang lagi kesini sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Ya mungkin itu yang aku rasakan. Setelah mengujungi kerabat yang baru dua minggu melahirkan. Kebetulan rumah nya sejalur dengan tempat wisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Disana juga terdapat embung yang berada di atas bukit. Akupun tidak melewatkan untuk singgah sebentar disana.

Tiada yang dapat terucap selain masyaAllah, subhanallah atas indahnya alam semesta yang Allah ciptakan. Maha besar Engkau ya Allah dengan segala firman-Mu. Pemandangan terhampar di depan mata. Langit biru membentang luas, gunung-gunung menjulang tingggi, angin sepoi-sepoi. Terlihat genangan air diatas bukit, bunga-bunga kecil yang di tanam di sekitar embung menambah indahnya pemandagan di “Embung Nglanggeran”. Seperti berada di atas awan. Kita bisa di manjakan suasana yang begitu mengagumkan. Kita terasa begitu kecil. Bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan.



Gunung Nglanggeran adalah sebuah gunung di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Gunung ini merupakan suatu gunung api purba yang terbentuk sekitar 0,6-70 juta tahun yang lalu atau yang memiliki umur tersier (Oligo-Miosen). Gunung Nglanggeran memiliki batuan yang sangat khas karena didominasi oleh aglomerat dan breksi gunung api. Gunung ini terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul yang berada pada deretan Pegunungan Baturagung.

Di sekitar Gunung Nglanggeran dapat dijumpai embung yang merupakan bangunan berupa kolam seperti telaga di ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan laut. Embung dengan luas sekitar 5.000 meter persegi itu berfungsi menampung air hujan untuk mengairi kebun buah kelengkeng, durian, dan rambutan di sekeliling embung. Pada musim kemarau, para petani bisa memanfaatkan airnya untuk mengairi sawah. Pengunjung bisa naik ke embung dengan tangga. Sampai di sisi embung, pengunjung bisa melihat matahari terbenam dan melihat gunung api purba di seberang embung.

Jika berkesempatan untuk datang ke DIY silahkan untuk mengunjungi wisata Embung Nglanggeran, untuk wisatawan lokal cukup membeli tiket RP.10.000,00 dan untuk interlokal 20.000,00. Saya yakin anda tidak kecewa. Anda  akan mendapatkan sensasi tersendiri menikmati keindahannya.

Salam sehat salam literasi.

Gununkidul, 8 Maret 2021

12 komentar:

  1. Cantik sekali pemandangannya ya bu...
    Semoga bisa kesana suatu saat nanti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin..iya buk..smg grup lage bs brkumpul disana

      Hapus
  2. Embung itu telaga ya Bu? Indah nian..

    BalasHapus
  3. Nanti kalau pas mudik ke Yogya,mudah- mudahan ada kesempatan ke sana,Bu Atik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. Kabar2 ya buk jika mudik.. Kta bisa datang bersama kesana..

      Hapus
  4. Wah asyiknya jalan-jalan. Lama sekali tidak ke Yogyakarta. Tombo kangen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ibu... Semoga corona segera berlalu..kita bisa bertemu dan pergi kesana ya...

      Hapus
    2. Selanat menikmati liburan di alam bu. Fresh

      Hapus
  5. Semoga kapan-kapan bisa ke sana.

    BalasHapus
  6. Aku tertarik pingin kaesana.Bisa mandi nggak di sana?

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca