Jiwaku Memanggilmu
Suara anak-anak bermain di jalanan dekat sekolah, saya dengar begitu
asik dan bahagai mereka bermain bersama. Padahal sekarang harusnya ada pembelajaran
walaupun hanya lewat online. DI sekolah kami hanya bisa melaksanaakna PJJ ini
dengan WA Grup saja kadang dengan mengirikan Vidio Youtube dan untuk
praktek dengan video call dan mengirimkan video.
Dari 170 siswa tidak semua bisa langsung mengakses materi dan
tugas-tugas yang di berikan. Hal ini membuat para guru berusaha untuk bisa
memantau siswa-siswa yang sekiranya mengalami hambatan. Dan benar adanya di
antara anak-anak yang bermain di dekat sekolah setelah saya dekati , ada di
antara mereka siswa kelas dua, saya sangat mengenalnya. Mengenal bukan
karena pintar ataupun karena prestasi. Karena saat masih pembelajaran normal
saat dia kelas satu, neneknya pernah datang ke sekolah dan menyampaikan keluhan
mengenai anak tersebut.
Waktu masih pembelajaran tatap muka saat jam-jam istirahat saya
sering dampingi ia untuk belajar
membaca. Ya dia belum dapat membaca. Setelah BDR pun saya tak lagi bisa damping
ia belajar. Lama saya berkeinginan untuk mengujungi rumahnya, namun ada salah satu
rekan kerja kami yang melarang karena keadaan keluarganya yang memprihatinkan. Hal itu justru keinginan saya bertambah kuat
untuk datang kesana. Benar adanya saya
dan teman mengunjungi rumahnya . Dan apa yang saya lihat membuat hati ini
menangis pilu. Ya rabb masih ada siswa kami yang keadaanya seperti ini.
Menangis diri ini. ampuni hamba ya rabb hamba buta dan tuli.
Hari ini aku panggil dia untuk saya ajari belajar membaca di sekolah.
Alhamdulilah sedikit ada peningkatan. Ada beberap huruf yang dia bisa hafalkan.Sebenarnya
dia jika ada yang dampingi pasti bisa membaca. Sayang dia hanya tinggal bersama nenek
dan pamannya yang kebetulan mengalami kekurangan mental. Ibunya merantau di
kota lain untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dia Sejak kecil di tinggal oleh
ayahnya. Entah kemana yang jelas sejak umur tiga bulan dia sudah di tinggal ibunya
bekerja dan tinggal bersama neneknya tersebut.
“Semangat nak kamu pasti bisa, semoga kita selalu ada kesempatan
untuk belajar bersama ya”.
#Kisahbersamasiswaku
#Mar4AiseiWritingChallenge
Gunungkidul, 5 Maret 2021
Kangen ktmu dan bercanda dng anak2 di kelas ya bu
BalasHapusIya pak lbetulan rumah diswa ga jauh jauh amat dari sekolah saat mrl beemain saya bisa melihatnya. Alhirnya saya panggil k sekolah.hehe
HapusSemangat ya, pak terus mendampingi anak belajar, :)
BalasHapusSemangat mbk...
HapusLuar biasa bu Ati, pejuang sejati.
BalasHapusBismilah pak..
HapusBu guru yg baik hati, kelak akan diingat sepanjang hidup
BalasHapusAamiin semoga mampu membawa anak didik kita ke pintu cahaya..
Hapus