Cari Blog Ini

Kamis, 04 Maret 2021

Jiwaku Memanggilmu

Jiwaku Memanggilmu



Suara anak-anak bermain di jalanan dekat sekolah, saya dengar begitu asik dan bahagai mereka bermain bersama. Padahal sekarang harusnya ada pembelajaran walaupun hanya lewat online. DI sekolah kami hanya bisa melaksanaakna PJJ ini dengan WA Grup saja kadang dengan mengirikan Vidio Youtube dan untuk praktek dengan video call dan mengirimkan video.

Dari 170 siswa tidak semua bisa langsung mengakses materi dan tugas-tugas yang di berikan. Hal ini membuat para guru berusaha untuk bisa memantau siswa-siswa yang sekiranya mengalami hambatan. Dan benar adanya di antara anak-anak yang bermain di dekat sekolah setelah saya dekati , ada di antara mereka siswa kelas dua, saya sangat mengenalnya. Mengenal bukan karena pintar ataupun karena prestasi. Karena saat masih pembelajaran normal saat dia kelas satu, neneknya pernah datang ke sekolah dan menyampaikan keluhan mengenai anak tersebut.

Waktu masih pembelajaran tatap muka saat jam-jam istirahat saya sering dampingi ia  untuk belajar membaca. Ya dia belum dapat membaca. Setelah BDR pun saya tak lagi bisa damping ia belajar. Lama saya berkeinginan untuk  mengujungi rumahnya, namun ada salah satu rekan kerja kami yang melarang karena keadaan keluarganya yang memprihatinkan.  Hal itu justru keinginan saya bertambah kuat untuk datang kesana.  Benar adanya saya dan teman mengunjungi rumahnya . Dan apa yang saya lihat membuat hati ini menangis pilu. Ya rabb masih ada siswa kami yang keadaanya seperti ini. Menangis diri ini. ampuni hamba ya rabb hamba buta dan tuli.

Hari ini aku panggil dia untuk saya ajari belajar membaca di sekolah. Alhamdulilah sedikit ada peningkatan. Ada beberap huruf yang dia bisa hafalkan.Sebenarnya dia jika ada yang dampingi pasti bisa membaca. Sayang dia hanya tinggal bersama nenek dan pamannya yang kebetulan mengalami kekurangan mental. Ibunya merantau di kota lain untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dia Sejak kecil di tinggal oleh ayahnya. Entah kemana yang jelas sejak umur tiga bulan dia sudah di tinggal ibunya bekerja dan tinggal bersama neneknya tersebut.

“Semangat nak kamu pasti bisa, semoga kita selalu ada kesempatan untuk belajar bersama ya”.


Foto pribadi perjuangan menghafal tiga huruf

 

#Kisahbersamasiswaku

#Mar4AiseiWritingChallenge

Gunungkidul, 5 Maret 2021 

8 komentar:

  1. Kangen ktmu dan bercanda dng anak2 di kelas ya bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pak lbetulan rumah diswa ga jauh jauh amat dari sekolah saat mrl beemain saya bisa melihatnya. Alhirnya saya panggil k sekolah.hehe

      Hapus
  2. Semangat ya, pak terus mendampingi anak belajar, :)

    BalasHapus
  3. Luar biasa bu Ati, pejuang sejati.

    BalasHapus
  4. Bu guru yg baik hati, kelak akan diingat sepanjang hidup

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin semoga mampu membawa anak didik kita ke pintu cahaya..

      Hapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca