Karena Panggilan Hati
Menjadi guru yang hanya bermodalkan pengalaman mengajar di TPA
tidak membuatku patah semangat, segera saya
daftarkan diri untuk kuliah di jurusan Tarbiyah. Mengajar sambil belajar
sangat bermanfaat, saya mendapatkan ilmu dan sekaligus dapat mempraktekkan
langsung ilmu yang saya miliki di sekolah
tempat saya mengabdikan diri.
Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, saya rasakan
kebahagiaan yang amat sangat setelah saya jadi guru honor di desaku. Gaji kecil
bahkan sangat kecil dibandingkan dengan gajiku saat merantau namun ada kepuasan
tersendiri yang dapat saya rasakan. Bahagia saat bisa membuat siswa bisa
mengerjakan tugas yang saya berikan, bahagia dapat menjawab pertanyaan yang
mereka lontarkan, bahagia bisa membersamai mereka belajar, bahagia bisa berbagi
cerita dengan mereka. Bahkan kebahagiaan berlebih saat mendampingi siswa untuk
mengikuti lomba hingga tingkat kabupaten
dan mendapatkan juara. Alhamdulilah puji syukur kehadirat-Mu Ya Rabb.
Hari hari berlalu hingga tidak terasa telah 7 tahun saya
mengabdikan diri di SD tersebut. Aku jalankan tugasku mengabdi untuk negeri
dari panggilan hati. Di sekolah tersebut masih kekurangan guru dan aku di minta
untuk mengajar disana .Sekolah tempatku dulu menimba ilmu sewaktu SD. Banyak suka duka yang saya rasakan dan masuk
tahun ke 5 di mana saat itu saya sudah mulai berumah tangga. Aku tetap bertahan
untuk tetap mengabdikan diri di sana karena masalah rasa, rasa yang membuatku
jatuh cinta pada duniaku ini.
Rezeki bukan di nilai dari seberapa banyak gaji yang di terima,
namun teman-teman yang baik juga merupakan rezeki bagiku. Kepala sekolah yang
memeberi izin padaku untuk melanjutkan kuliah adalah hal terbaik yang aku
dapatkan. Seiring waktu berlalu dalam berumah tangga akupun merasakan betapa
banyak kebutuhan yang harus tercukupi. Allah maha baik hingga selalu saja
rezeki yang Allah kirimkan ke saya dan keluarga kecilku.
Bersyukur adalah kunci kebahagiaan. Hidup apa adanya dan yang
terpenting adalah biaya susu anakku dan
kuliahku bisa terpenuhi. Makan seadanya itu hal biasa bagi saya dan suami.
Bekerja sampingan suami lakukan untuk mencukupi semuanya. Apapun itu yang
penting halal hilangkan gengsi, asal ada kemauan pasti Allah kasih jalan.
Saat sudah menjadi seorang ibu yang harus mengurus bayi dan
keluarga namun saya tetap mengabdikan diri sebagai guru honorer, tanpa
memikirkan gaji yang saya terima. Saya tetap melaksanakan kwajiban untuk
mendidik dan mengajar siswa-siswa saya. Hanya terkandang harus pulang dulu
untuk memberikan ASI terhadap si kecil, jadi harus pandai-pandai membagi waktu.
Suka duka menjadi guru honor dan seorang ibu yang memiliki seorang
bayi mungil dapat saya rasakan sebagi ujian dan jalan untuk meraih kesuksesan. Suatu
pekerjaan apabila ditekuni dan dijalankan dengan ikhlas dan penuh tanggung
jawab itu akan berbuah manis pada akhirnya.
Allah memberikan jawaban atas doa dan usaha saya selama ini. Tahun
2008 saya dinyatakan lolos data base guru honorer dan harus melakukan
pemberkasan pengangkatan CPNS. Masya Allah hal yang tidak saya duga selama ini
Allah memberi imbalan yang indah atas apa yang telah saya lakukan.
Syarat-syarat yang di minta BKD saat itu saya lampirkan dalam pemberkasan tersebut
dan ternyata semua sesuai seperti yang ada dalam syarat-syarat yang diminta.
Dari saat pengumuman lolos data base dan melengkapi berkas
persyaratan para guru yang memenuhi syarat maka SK pun keluar setelah sekitar
satu bulan. Surat keputusan di berikan secara serentak dari jenjang TK sampai
SMA sekitar 500 orang guru.
Tiba saatnya namaku di panggil untuk menerima SK tersebut, pelan
pelan saya buka amplop itu dan… yaa.. terbaca jelas di sana nama, nip dan
tempat tugas saya. Saya ditugaskan di salah satu SD yang ada di kecamatan
Gedangsari.. menetes air mata tanda bahagia. Bersyukur atas segalah rahmad-Nya
, namun membaca nama kecamatan
Gedangsari saya menagis karena setahu saya kecamatan tersebut medannya begitu
terjal daerah pegunungan yang memisahkan antara kapupaten Gunungkidul dengan
daerah Klaten Jawa Tengah. Berusaha untuk menenangkan diri. Toh dalam surat
pernyataan dulu bersedia di tempatkan dan ditugaskan diwilayah Gunungkidul. Di antara 16 orang yang masuk data base di
kecamatan tempat tinggal saya ternyata hanya saya sendiri yang di tempatkan di
kecamatan yang jauh.
Tiba saatnya untuk berpamitan dari SD tempat di mana saya
mengabdikan diri. Dengan hati yang berat
saya sampikan untuk minta maaf apabila selama bekerja di SD ini saya banyak
salah dan karena untuk melaksanakan tugas yang baru maka saya harus
meninggalkan sekolah yang saya cintai ini sekolah yang mampu membuat saya lebih bisa berfikir dewasa
sekolah yang mampu mengenalkan diri ini arti dari sebuah perjuangan, kasih
sayang dan persahabatan. Terima kasih siswa-siswaku terima kasih bapak ibu guru
serta terutama bapak kepala sekolah yang begitu banyak memberikan ilmu yang
begitu berharga pada saya. Semoga Allah senantiasa memberikan berkah untuk
keluarga SD ini.
Bulan September 2008 saya mulai melaksanakan tugas di tempat yang
baru dengan suasana yang baru. Harus pandai-pandai membawa diri di lingkungan yang baru. Awal-awal tentu saja
kaget karena harus melakukan perjalanan jauh dari rumah ke sekolah yang
sebelumnya hanya jalan kaki untuk bisa sampai ke sekolah. Dengan keiklasan dan
semangat untuk terus berbagi maka lelah pun bisa hilang. Sedikit sedih juga
dengan harus meninggalkan si buah hati yang sebelumnya tidak pernah di tinggal
sebegitu lamanya.
Doa adalah kekuatan, dengan doa saya bisa lewati kesedihan yang
saya rasakan toh dengan jauh dari anak,
saya bisa mengambil pelajaran arti dari sebuah kebersamaan tetap berharap akan limpahan
rahmad-Nya semoga anak saya yang masih balita tidak rewel ketika harus
ditinggal ibunya.
Alhamdulilah Allah selalu memberi kemudahan kemudahan setiap
ursanku. Begitu besar kasih sayang dan Rahmad-Mu ya Allah.. tidak ada kata lain
selain bersyukur dan terus bersyukur atas semua yang telah Allah berikan. Sudah
hampir 13 tahun saya melaksanakan tugas di Gedangsari. Selama itu pula banyak
ilmu dan hal baru yang dapat aku jadikan pelajaran. Berharap dimanaapun di
tugaskan akan tetap melaksanakan tugas denga iklas.
Jadilah guru yang selalu di rindukan anak-didik kita. Guru yang
mencintai profesinya bukan guru kebetulan atau pun guru asal-asalan. Selamat
berkarya dan terus berbagi, berbagi tidak akan pernah rugi. Jalani semua dengan Lillahi ta’ala apalagi di
masa pandemi saat ini guru di tuntut untuk terus belajar dan jangan mengeluh
tentang keadaan ini. Jadikan keadaan ini sebagai tantangan kita untuk bisa
berbenah dan terus belajar dan belajar sepanjang hayat untuk lebih baik lagi
agar mampu mendidik dam membimbing generasi penerus kita agar mereka mampu
menghadapi tantangan hidup kedepan yang samakin sulit.
Tetap semangat mendidik dengan hati maka akan sampai ke hati pula. Tiada sesuatu yang sulit jika kita lakukan dengan iklas. Jadikan tantangan dan hambatan sebagai tangga untuk mencapai hal teristimewa dalam hidup kita.
Gunungkidul, 15 Maret 2021
Isinya luar biasa keren dan pengalaman yg kuar biasa
BalasHapusMksih bunda
HapusPengalaman yang luar biasa.kuncinya.laksanakan dengan ikhlas...
BalasHapusIya pak.. Hehe.. Jd enak jlninya
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAllah akan memberikan kemudahan kepada orang yang dikehendaki-Nya
BalasHapusAamiin insyaAllah buk
HapusSelamat ya bu, sabarnya berbuah manis.
BalasHapusSukses selalu
Aamiin iya buk..
HapusNikmati prosesnya, akan indah pada waktunya
BalasHapusBetul pak..
HapusMendidik dengan hati akan sampai ke hati. Kalimat penuh makna.
BalasHapusAamiin..
HapusLuar biasa perjuangan Ibu. Insya Allah Tuhan mendengar semua doa2 Ibu.
BalasHapusAamiin aamiin ya rabb
HapusPengalaman dan perjuangan yang luar biasa
BalasHapusIya ibu.. Manis yang kan kita dapat
HapusKebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan uang.
BalasHapusBetul ibu....
HapusBagus banget ceritanya, lumayan panjang y, apa sdg ikut nulis bareng?
BalasHapusHehe..iya mbk..
Hapus