Cari Blog Ini

Minggu, 14 Maret 2021

Karena Panggilan Hati

Karena Panggilan Hati



Menjadi guru yang hanya bermodalkan pengalaman mengajar di TPA tidak membuatku patah semangat, segera saya   daftarkan diri untuk kuliah di jurusan Tarbiyah. Mengajar sambil belajar sangat bermanfaat, saya mendapatkan ilmu dan sekaligus dapat mempraktekkan langsung ilmu yang saya miliki di sekolah  tempat saya mengabdikan diri.

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, saya rasakan kebahagiaan yang amat sangat setelah saya jadi guru honor di desaku. Gaji kecil bahkan sangat kecil dibandingkan dengan gajiku saat merantau namun ada kepuasan tersendiri yang dapat saya rasakan. Bahagia saat bisa membuat siswa bisa mengerjakan tugas yang saya berikan, bahagia dapat menjawab pertanyaan yang mereka lontarkan, bahagia bisa membersamai mereka belajar, bahagia bisa berbagi cerita dengan mereka. Bahkan kebahagiaan berlebih saat mendampingi siswa untuk mengikuti  lomba hingga tingkat kabupaten dan mendapatkan juara. Alhamdulilah puji syukur kehadirat-Mu Ya Rabb.

Hari hari berlalu hingga tidak terasa telah 7 tahun saya mengabdikan diri di SD tersebut. Aku jalankan tugasku mengabdi untuk negeri dari panggilan hati. Di sekolah tersebut masih kekurangan guru dan aku di minta untuk mengajar disana .Sekolah tempatku dulu menimba ilmu sewaktu SD.  Banyak suka duka yang saya rasakan dan masuk tahun ke 5 di mana saat itu saya sudah mulai berumah tangga. Aku tetap bertahan untuk tetap mengabdikan diri di sana karena masalah rasa, rasa yang membuatku jatuh cinta pada duniaku ini.

Rezeki bukan di nilai dari seberapa banyak gaji yang di terima, namun teman-teman yang baik juga merupakan rezeki bagiku. Kepala sekolah yang memeberi izin padaku untuk melanjutkan kuliah adalah hal terbaik yang aku dapatkan. Seiring waktu berlalu dalam berumah tangga akupun merasakan betapa banyak kebutuhan yang harus tercukupi. Allah maha baik hingga selalu saja rezeki yang Allah kirimkan ke saya dan keluarga kecilku.

Bersyukur adalah kunci kebahagiaan. Hidup apa adanya dan yang terpenting adalah biaya susu anakku  dan kuliahku bisa terpenuhi. Makan seadanya itu hal biasa bagi saya dan suami. Bekerja sampingan suami lakukan untuk mencukupi semuanya. Apapun itu yang penting halal hilangkan gengsi, asal ada kemauan pasti Allah kasih jalan.

Saat sudah menjadi seorang ibu yang harus mengurus bayi dan keluarga namun saya tetap mengabdikan diri sebagai guru honorer, tanpa memikirkan gaji yang saya terima. Saya tetap melaksanakan kwajiban untuk mendidik dan mengajar siswa-siswa saya. Hanya terkandang harus pulang dulu untuk memberikan ASI terhadap si kecil, jadi harus pandai-pandai membagi waktu.

Suka duka menjadi guru honor dan seorang ibu yang memiliki seorang bayi mungil dapat saya rasakan sebagi ujian dan jalan untuk meraih kesuksesan. Suatu pekerjaan apabila ditekuni dan dijalankan dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab itu akan berbuah manis pada akhirnya.

Allah memberikan jawaban atas doa dan usaha saya selama ini. Tahun 2008 saya dinyatakan lolos data base guru honorer dan harus melakukan pemberkasan pengangkatan CPNS. Masya Allah hal yang tidak saya duga selama ini Allah memberi imbalan yang indah atas apa yang telah saya lakukan. Syarat-syarat yang di minta BKD saat itu saya lampirkan dalam pemberkasan tersebut dan ternyata semua sesuai seperti yang ada dalam syarat-syarat yang diminta.

Dari saat pengumuman lolos data base dan melengkapi berkas persyaratan para guru yang memenuhi syarat maka SK pun keluar setelah sekitar satu bulan. Surat keputusan di berikan secara serentak dari jenjang TK sampai SMA sekitar 500 orang guru.

Tiba saatnya namaku di panggil untuk menerima SK tersebut, pelan pelan saya buka amplop itu dan… yaa.. terbaca jelas di sana nama, nip dan tempat tugas saya. Saya ditugaskan di salah satu SD yang ada di kecamatan Gedangsari.. menetes air mata tanda bahagia. Bersyukur atas segalah rahmad-Nya , namun membaca  nama kecamatan Gedangsari saya menagis karena setahu saya kecamatan tersebut medannya begitu terjal daerah pegunungan yang memisahkan antara kapupaten Gunungkidul dengan daerah Klaten Jawa Tengah. Berusaha untuk menenangkan diri. Toh dalam surat pernyataan dulu bersedia di tempatkan dan ditugaskan diwilayah Gunungkidul.  Di antara 16 orang yang masuk data base di kecamatan tempat tinggal saya ternyata hanya saya sendiri yang di tempatkan di kecamatan yang jauh.

Tiba saatnya untuk berpamitan dari SD tempat di mana saya mengabdikan diri.  Dengan hati yang berat saya sampikan untuk minta maaf apabila selama bekerja di SD ini saya banyak salah dan karena untuk melaksanakan tugas yang baru maka saya harus meninggalkan sekolah yang saya cintai ini sekolah yang  mampu membuat saya lebih bisa berfikir dewasa sekolah yang mampu mengenalkan diri ini arti dari sebuah perjuangan, kasih sayang dan persahabatan. Terima kasih siswa-siswaku terima kasih bapak ibu guru serta terutama bapak kepala sekolah yang begitu banyak memberikan ilmu yang begitu berharga pada saya. Semoga Allah senantiasa memberikan berkah untuk keluarga SD ini.

Bulan September 2008 saya mulai melaksanakan tugas di tempat yang baru dengan suasana yang baru. Harus pandai-pandai membawa diri  di lingkungan yang baru. Awal-awal tentu saja kaget karena harus melakukan perjalanan jauh dari rumah ke sekolah yang sebelumnya hanya jalan kaki untuk bisa sampai ke sekolah. Dengan keiklasan dan semangat untuk terus berbagi maka lelah pun bisa hilang. Sedikit sedih juga dengan harus meninggalkan si buah hati yang sebelumnya tidak pernah di tinggal sebegitu lamanya.

Doa adalah kekuatan, dengan doa saya bisa lewati kesedihan yang saya rasakan toh dengan  jauh dari anak, saya bisa mengambil pelajaran arti dari sebuah kebersamaan  tetap berharap  akan limpahan  rahmad-Nya semoga anak saya yang masih balita tidak rewel ketika harus ditinggal ibunya.

Alhamdulilah Allah selalu memberi kemudahan kemudahan setiap ursanku. Begitu besar kasih sayang dan Rahmad-Mu ya Allah.. tidak ada kata lain selain bersyukur dan terus bersyukur atas semua yang telah Allah berikan. Sudah hampir 13 tahun saya melaksanakan tugas di Gedangsari. Selama itu pula banyak ilmu dan hal baru yang dapat aku jadikan pelajaran. Berharap dimanaapun di tugaskan akan tetap melaksanakan tugas denga iklas. 

Jadilah guru yang selalu di rindukan anak-didik kita. Guru yang mencintai profesinya bukan guru kebetulan atau pun guru asal-asalan. Selamat berkarya dan terus berbagi, berbagi tidak akan pernah rugi.  Jalani semua dengan Lillahi ta’ala apalagi di masa pandemi saat ini guru di tuntut untuk terus belajar dan jangan mengeluh tentang keadaan ini. Jadikan keadaan ini sebagai tantangan kita untuk bisa berbenah dan terus belajar dan belajar sepanjang hayat untuk lebih baik lagi agar mampu mendidik dam membimbing generasi penerus kita agar mereka mampu menghadapi tantangan hidup kedepan yang samakin sulit.

Tetap semangat mendidik dengan hati maka akan sampai ke  hati pula. Tiada sesuatu yang sulit jika kita lakukan dengan iklas. Jadikan tantangan dan hambatan sebagai tangga untuk mencapai hal teristimewa dalam hidup kita.

Gunungkidul, 15 Maret 2021


21 komentar:

  1. Isinya luar biasa keren dan pengalaman yg kuar biasa

    BalasHapus
  2. Pengalaman yang luar biasa.kuncinya.laksanakan dengan ikhlas...

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Allah akan memberikan kemudahan kepada orang yang dikehendaki-Nya

    BalasHapus
  5. Selamat ya bu, sabarnya berbuah manis.
    Sukses selalu

    BalasHapus
  6. Nikmati prosesnya, akan indah pada waktunya

    BalasHapus
  7. Mendidik dengan hati akan sampai ke hati. Kalimat penuh makna.

    BalasHapus
  8. Luar biasa perjuangan Ibu. Insya Allah Tuhan mendengar semua doa2 Ibu.

    BalasHapus
  9. Pengalaman dan perjuangan yang luar biasa

    BalasHapus
  10. Kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan uang.

    BalasHapus
  11. Bagus banget ceritanya, lumayan panjang y, apa sdg ikut nulis bareng?

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca