Asik Ibun di Rumah
Sabtu, 6 Maret 2021, hari yang
teramat berharga bagiku. Ya aku merasa hanya hari sabtu aku bisa sedikit rilex.
Aku bisa dampingi anakku untuk belajar dari rumah. Walau pelaksanaan lima hari
kerja sudah di laksanakan beberapa tahun yang lalu di wilayah kabupaten
Gunungkidul, namun untuk sekolah swasta seperti sekolah anakku tetap enam hari kerja artinya hari
sabtu tetap masuk. Pukul 07.00 WIB sudah
aku terima pesan chat dari guru anakku yang kedua.
Pesan yang aku terima di grup kelas tiga.
Assalamu’alaikum anak-anakku apa
kabar hari ini ? semoga kalian tetap sehat dan tetap semangat belajar dari
rumah ya …
》》Untuk tugas
tematik hari ini anak-anak membaca dan memahami materi di buku paket tematik
halaman 128-132
》》 Tugas harus
dikerjakan kalian membuat puisi yang berjudul IBU
》》Tugas dikirim
paling lambat hari senin pukul 20.00 ke nomor ustadzah
Semangat mengerjakan anak-anak ustadzah harap kalian mengumpulkan
jawaban tepat waktu,,barokallohufiikum
Itulah pesan yang aku terima. Segera aku sampaikan ke anakku.
Alhamdulilah setelah mandi dan sarapan anakku telah bersiap untuk belajar.
Tidak seperti biasanya, jika aku WFO dia selalu menunggu pulang untuk
mengerjakan tugas-tugasnya. Sebenarnya ada kakaknya di rumah namun karena kakaknya
juga harus mengerjakan tugasnya yang kebetulan sudah SMA, maka anakku yang kedua lebih nyaman jika
mengerjakan tugas bersama ibunya.
Tidak bisa di bayangkan bagaimana kondisiku saat harus dampingi anakku
belajar di saat setelah pulang kerja. Tentu kadang ada rasa capek menghampiri,
namun karena tanggung jawab dan bentuk
perhatianku padanya, maka akupun harus buang jauh-jauh rasa lelah yang kurasa. Maka di saat hari sabtu aku merasakan hal lain jika bisa dampingi anakku
belajar di pagi sampai siang hari.
Senyum bahagia dan semangat membara dapat aku tangkap dari anakku.
Ya.. mungkin dia merasa bahagia jika ada ibunya di rumah saat harus
menyelesaikan tugasnya, apalagi di pagi hari yang masih kondisi segar. Buku Tematik segera ia buka pada halaman yang sudah di sampaikan ustadzahnya. Dia
baca pelan-pelan materi. Sedikit aku jelaskan. Segera ia membuat puisi. Aku sampikan “tulis saja dik apa yang ingin
kau sampikan pada ibun”.
Segera ia tulis kata demi kata. Tiap aku liat dia sedikit malu dan
menutupi kata-kata yang ia tulis di buku tulisnya.
Beberapa menit dia telah selesai membuat puisi dan dengan tersenyum
malu dia sodorkan padaku kemudian dia berlari
meninggalkanku. Aku baca kata demi kata. Ya rabb… hatiku terharu. Dia ungkapkan
apa yang dia rasa. Doa terbaik untukmu juga nak. Semoga ibun benar-benar
seperti katamu bisa selalu menerangi setiap langkahmu. Aamiin
#Mar6AiseiWritingChallenge
#Ceritakuhariini
#CeritaAnakuHariIni
Aamiin
BalasHapusMksih buk...
HapusAnak-anak selalu malu dgn tulisannya. Ini putranya keren bunda, sdh bisa menulis pusi. Smg selalu sehat ya nak bersama bundanya. Kelak pasti sukses
BalasHapusAamiin makasih buk...
HapusAamiiin. Ikut senang deh bund.
BalasHapusMakasih pak
HapusBunda kebanggaan putranya.....
BalasHapusSehat selalu bunda
Aamiin mtr suwun pak..
Hapus