Sejuta Harapan
Oleh : Sumarjiyati,S.Pd.I
Setiap pasangan suami istri
pasti mengharapkan keturunan agar melengkapi kebahagiaan dalam rumah
tangganya.Karena keturunlah yang kelak akan menjadi tabungan kita di
akhirat.Begitu pula denganku setelah pernikahan kami di bulan Mei tepatnya
tanggal 30 Mei tahun 2003 silam kami melangsungkan ahad nikah.Dan satu tahun
kemudian kami memiliki seorang putri. Ia tumbuh menjadi anak yang sehat dan
pintar karena sebelum dia masuk sekolah taman kanak-kanak ia sudah mampu
mengenal huruf-huruf dan bisa membaca. Walau di masa kecilnya ia termasuk
seorang anak yang sering saya tingal untuk bekerja dan kuliah saat itu.maklum
saya menikah sebelum kuliah S1 saya selesai,namun saya tetap berkomitmen walau
sudah menikah saya harus menyelesaikan study saya.Dan Al-hamduliah saya bisa
menyelesaikannya.
Terpikir olehku untuk memiliki
seorang anak laki-laki yang bisa melengkapi kebahagiaan keluarga kami.
Keinginan saya tersebut sebenarnya belum di setujui oleh suami,namun saya tetep
kekeh dengan keinginan saya tersebut. Mengapa suami masih belum menyetujui untuk
menambah momongan karena suamiku menginginkan agar rumah yang kami tempati saat
itu agar rapi terlebih dahulu maklum kondisi awal rumah tangga kami dalam hal
ekonomi masinh memprihatinkan,yang terpenting bagi kami bisa makan dan bisa
bayar kuliah dengan lancar sehingga belum memperhatikan untuk membangun rumah
yang kami tempati.
Saya harus bersabar untuk
menyatukan keinginan kami setiap hari saya beri masukan ke suami tentang
keinginanku tersebut. Dan alhamduliah setelah 9 tahun usia pernikahan
kami,Allah mengabulkan keinginan saya untuk dapat memiliki seorang putra.
Setelah saya di nyatakan positif hamil alangkah bahagianya hati ini. Minggu-minggu
pertama kehamilanku masih terasa biasa namun memasuki usia satu bulan Hal yang
di alami ibu hamil di masa ngidam pun aku alami. Setiap hari mual selalu saya
rasakan semakin bertambah tiap melihat makanan,nasi apalagi bakso rasa mual itu
semakin menjadi dan tidak tertahan lagi sampai saya muntah-muntah.
Untuk mengetahui kesehatanku
serta perkembangan bayi dalam kandunganku saya pun rutin untuk pergi ke dokter.
Saya berusaha untuk selalu makan namun tetap tidak bisa di terima oleh
perutku,tiap di beri makanan apapun saya selalu mutah. Akhirnya aku makan apa
yang bisa aku makan,saat itu saya hanya makan singkong rebus,ubi rebus, pisang
rebus,kelapa muda, agar-agar,tiwul serta
krupuk. Selain makanan itu perut saya tdak bisa menerima. Susu untuk ibu hamil pun saya juga tidak meminumnya. Saat usia
kehamilan 3 bulan, kandungan saya di nyatakan tidak ada
janinnya,janin tidak berkembang sehingga perlu di curret.
Seorang ibu pastinya menginginkan janin di dalam
kandungan sehat dan tumbuh dengan baik. Namun terkadang, tidak semua kehamilan
berlangsung baik-baik saja.saat itu dokter mengatakan saya mengalami IUGR. Apa itu IURG ? IURG
adalah kondisi yang menyebabkan janin tidak berkembang sempurna di dalam
kandungan. Kehamilan dikatakan mengalami komplikasi IUGR adalah ketika ukuran
dan berat janin tidak sesuai dengan yang seharusnya. Hal ini dihitung
berdasarkan usia kehamilan.
IUGR adalah kondisi yang
terjadi ketika beratnya berada di bawah persentil ke-10 untuk rata-rata berat
seharusnya di setiap usia kehamilan. Berat janin yang kurang juga bisa disebut small
for gestational age (SGA).
Ini berarti ukuran bayi IUGR
adalah lebih kecil dari bayi normal di usia kehamilan yang sama. Terhambatnya
pertumbuhan bayi dalam kandungan bisa menyebabkan risiko kesehatan tertentu
selama kehamilan, persalinan, dan setelah bayi lahir.
Ciri-ciri lain yang
bisa menunjukkan bayi tidak berkembang dalam kandungan karena IUGR adalah:
·
Janin tidak
bergerak
·
Hasil USG trimester
pertama dan kedua tidak menunjukkan adanya perkembangan
·
Kadar HCG ibu
menurun
·
Jantung bayi tidak
berdetak
Dengan keadaan kehamilanku ini
maka dokter menyarankan bayi yang ada di kandunganku harus di curret karena
nanti beresiko, baik untuk bayi itu sendiri ataupun dengan ibu hamil. Lemah
tubuh ini seketika mendengar penjelasan dokter itu terasa sudah tidak bertulang
lagi,sampai saya tidak mampu berdiri apalagi untuk berjalan. Air mata tak bisa
aku bendung lagi.Ya Allah saya belum siap jika bayiku harus di curret. Kupeluk erat putri kecilku yang saat itu juga
ikut Bersama kami untuk berobat ke dokter.Hasbunalla wani’mal wakil Ya rabb cukuplah Engkau sebagia penolongku,kuatkan
hamba.Setelah air mata saya mulai surut suamiku mengajak pulang dan
menyampaikan ke saya bahwa tadi sudah minta ijin dokter untuk
memikirkan lagi saran dokter untuk melakukan
curret. Dokter mempersilahkan untuk kami bisa mengambil keputusan,karena
apapun keputusan tetap di serahkan pada kami dengan segala resiko yang akan di dapat.
Selama satu minggu saya pasrah dan berdoa pada Allah.Setiap sepertiga malam selalu kupanjatkan doa “ Ya
rabb jika memang bayi yang ada dalam kandunganku ini tidak bisa di asuh maka
ambilah dengan caraMu ya rabb namun jika bayi ini sudah kau tetapkan hadir
dalam keluarga kami maka sehatkan dia ya Rabb selamatkan kandungan hamba “ sesungguhnya
jika Kau berkehendak apapun bisa terjadi,hamba pasrah ya Rabb”. Untaian doa
dan dzikir tak pernah berhenti menghiasi bibir dan hatiku. Sampai akhirnya
batas yang di berikan dokter untuk berfikir sudah usai kami di beri waktu
seminggu dan setelah seminggu akan di cek lagi apakah harus di curret atau di
pertahankan.Nanti di lihat hasil dari USG yang di lakukan.
Kami pun segera berangkat untuk pergi ke dokter kandungan,setelah mendapat panggilan dari nomor antri yang sudah di bawa suami maka kami pun masuk ke ruang periksa,”Bagaimana ibu keadaanya ? Sapa ramah dokter saat itu, tidak membuatku mampu untuk berkata-kata saya jawab sapa dokter dengan tersenyum. Ibu yang tenang buk tetap berdoa semoga keajaiban terjadi ya !”. Dokter pun segera melakukan usg dan apa yang terlihat dilayar usg itu.. masya Allah subhanallah maha besar engkau ya Allah dengan segala firman Mu,ya.. Janin itu ada .. sontak dokter berkata “bayinnya bergerak buk,berucab masya Allah ibu “. Keajaiban terjadi buk itu kita bisa lihat janinnya terlihat .. janinnya bergerak ibu..subhanallah..Alhamdulilah “. Tangis Bahagia saat itu tak bisa di lukiskan. Terimaksih ya rabb Kau dengar permintaan hamba..suamiku memeluk dengan erat dan juga putri kecilku kami menangis dan tidak kami sadari ternyata kami masih diruang periksa yang saat itu dokter pun masih disana.Selamat ibuk.. jaga Kesehatan ibu dan bayi ibu ya “.Pesan dokter saat itu.Saya jadi teringat pelajaran dari guru ngaji beliau menyampaikan dalil AL-Quran. Dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 186.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ
يَرْشُدُونَ
“Apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) sesungguhnya Aku dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kelurusan.” (al-Baqarah: 186)
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ
“Berdoalah kalian kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan permohonan kalian.” (Ghafir: 60)
Kita membutuhkan kekuatan dan
pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala, kita butuh rahmat-Nya, kita butuh
segalanya dari Allah SWT. Untuk itu semua, tentunya kita butuh berdoa
kepada-Nya dalam rangka menyampaikan hajat-hajat kita, dalam keadaan kita yakin
Dia Dzat Yang Maha Mengetahui.
Saya jaga kandunganku dengan
segenab kemampuan walau untuk hal makan saya juga masih merasakan mual sampai
usia kandungan 6 bulan,setelah usia kandungan berjalan 7 bulan saya pun sudah
mulai berani makan nasi.Dan sudah mulai mampu beraktivitas untuk melakukan
tugas-tugas seorang ibu mulai masak,beres-beres rumah dan memasak yang
sebelumnya tidak saya lakukan karena kondisiku.
Saya bekerja sebagai guru di
sebuah Sekolah Dasar tepatnya di SD N Karanganyar Gedangsari. Jarak dari rumah
ke sekolah sekitar 46 km Jarak yang tidak dekat yang harus saya lalui
dengan mengendarai sepeda motor pulang pergi.Setiap hari nglaju dari Paliyan
sampai Gedangsari membuat tubuh seorang ibu hamil begitu capek,kebetulan saat itu
saya di tugaskan untuk mengawasi Uiian Nasional di SD lain yaitu SD N Mertelu, yang
jaraknya lebih jauh dari SD yang saya tempati.Jadwal Ujian saat itu 3 hari
untuk Try out di bulan April dan juga 3
hari untuk Unasnya di bulan Mei .
Apapun keadaanya saya tetap
melaksanakan tugas tersebut karena hal itu sudah di rencanakan di awal semester
dan daftar sudah di usulkan di tingkat Upt dan semua daftar pengawas ujian
sudah diajukan ke Dikpora kabupaten Gunungkidul untuk di buatkan Sk Pengawas
dari Kepala Dinas.Jadi saya tidak bisa menolak karena sudah ditetapkan dan di
usulkan sebagai pengawas ruang ujian nasional serta Sk Pun sudah keluar.Selama
melaksanakan tugas tersebut di hari terakhir saya merasakan sesuatu dengan
kandunganku saat perjalanan pulang saya istirahat dan berhenti untuk sekedar meluruskan
punggung yang pegal-pegal,kulanjutkan perjalanan pulang dan akhirnya sampai di rumah juga walau waktu yang saya
tempuh lebih lama dari hari-hari biasanya.
Setelah 3 hari tugas di sekolah
lain saya dan 3 teman yang lain pun Kembali tugas di sekolah kami untuk
melanjutkan melaksanakan tugas untuk ujian sekolah di sekolah masing-masing
yang jadwalnya berturut-turut di bulan April juga.Di hari pertama ujian sekolah
saya masih bisa melaksanakan tugas sebagai pengawas ruang,namun di hari kedua
saya sudah tidak kuat lagi saya minta ijin untuk di gantikan oleh teman yang
lain karena kondisi saya semakin tidak nyaman,Sering terjadi kontraksi.
Ya..mungkin 3 hari perjalanan dalam
tugas mengawasi ujian di sekolah lain membuatku seperti itu.
Segera saya pergi ke bidan
terdekat di daerahku,bidan memeriksa kandunganku beliau mengatakan bahwa
kandunganku baik-baik saja hanya terlalu capek dan butuh istirahat saya pun
Kembali ke rumah.Namun keadaan tidak lebih baik kontraksi saya rasakan semakin
sering dari sore,malam sampai pagi.Pagi itu suami pamit untuk pergi kuliah
maklum suami saat itu baru menyelesaikan S2 nya.Jadi saya harus selalu siap
setiap dia mau pergi walau jika di tanya saat itu saya tidak ingin di tinggal
olehnya.Dari pagi sampai siang saya hanya berbaring di tempat tidur rasa nyeri
di punggung dan perut datang dan
pergi.hanya di temani putri kecilku.Sesekali ia menghampiriku dan mencoba untuk
memberi pijatan dengan tangan mungilnya.
Bersyukur saya
memilikinya.semakin siang rasa sakit dan nyeri bertambah.Aku coba menghubungi
suamiku yang saat itu jadwal presentasi jadi belum bisa pulang.Saya harus
nmenunggu ia pulang baru pergi ke dokter namun semakin kurasakan semakin
sering.Saya meminta putriku untuk menghubungi saudaraku agar bisa datang ke
rumah untuk melihat keadaanku.setengah jam kemudian beliau sampai di rumah dan
melihat keadaanku segera saya di larikan ke dokter yang biasa menanganiku,butuh
waktu setengah jam saya sampai ke ibu kota kabupaten dimana dokter buka praktek
disana,sesampainya di sana segera masuk ke ruang persalinan tidak menuggu lama
dokter pun menangani persalinan ku lima menit setelah suami ku tiba di lokasi
dengan masih menggunakan jaket dan tas gendongnya mengantarkan proses kelahiran
putraku.Tepat pukul 16.10 WIB bayiku lahir dengan lancar.
Seperti dalam mimpi saya melihat
bayi kecil mungil dan berjenis kelamin laki-laki yang selama ini saya pinta..Namun
tidak terdengar tangis bayi disana tim dokter dengan segala upaya untuk membuat
bayi menangis dan bergerak bayi kecil
merah kebiru biruan itu tetap tidak bergeming segera dokter menghubungi pihak
rumah sakit terdekat untuk menangani kondisi bayi mungil itu karena dokter mengatakan
paru-paru bayi tersebut belum normal saat bayi berusia 8 bulan. Ya baru 32 minggu bayiku lahir.Bayiku lahir
premature. Dengan berat badan 18.50 ons serta Panjang 47 cm .Sementara perawat
masih menangani diriku dan dokter masih mencari rumah sakit mana yang bisa di
rujuk karena RSUD terdekat ternyata
tidak bisa karena tidak ada ruangan disana.Dokter pun meminta persetujuan
keluarga untuk bayi di rujuk ke rumah sakit di ibu kota propinsi yang
peralatanya lebih lengkap ada beberapa rumah sakit yang di sampaikan pada kami
dan ternyata hanya rumah sakit betesda yang menerima untuk perawatan bayiku.Ya
Allah jika kau berkehendak hambamu tak bisa
menolak .
"Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi
dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan "Jadilah,
lalu terjadilah", dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu
sangkala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha
Bijaksana lagi Maha Mengetahui". (QS Al-An'am ayat 73).
Allah menghendaki bayiku lahir dalam usia 8
bulan. Itu sudah TakdirNya.
Kau telah berikan apa yang
hamba pinta namun kami masih harus bersabar dengan keadan bayiku.Beri hamba
kesabaran dan kekuatan ya Rabb.Saat mendengar
sirine ambulan yang membawa bayiku hati ini terasa
teriris-iris.Sementara keadanku masih lemah pasca persalinan dan tidak bisa
mendampingi bayiku.Kuatkan hamba ya rabb.Kakak,adik dan suamiku yang mengantarkan
bayiku ke rumah sakit tersebut. Teriring doa selamatkan bayiku ya rabb
lancarkan perjalannya ke rumah sakit sehingga segera tertangani.Suatu senja
yang membuat hati ini pilu. Setelah penanganan persalinanku selesai dan keadanku
sudah membaik saya pun segera di bawa ke ruang perawatan. Ruangan kecil dan
hanya di temani adik putra dari bulik suami saya menunggu kabar dengan
was-was. Makan tidak enak hati berontak namun apa dayaku. Apalagi melihat
ranjang bayi yang ada di dekat tempat tidur dimana saya di rawat, semakin pilu
hati ini.
Beberapa tetangga berdatangan menjengukku
untuk bisa melihat keadanku lumayan persalinanku kali ini membuat saudara dan
tetangga dekat heboh karena mereka tau saya melahirkan sebelum pada waktunya. Waktu
menunjukan pukul 19.00 baru mendengar kabar dari suami bahwa Bayi harus segera
mendapatkan air susu ibunya.Segera perawat yang merawatku memintaku untuk bisa
mengambil air susu saya segera berusaha dengan alat penyedot air susu namun
hasil tidak sesuai yang di harapkan tidak genab 20 cc air susu di dapat.Kami
tetap berusaha terus menyedot air susu.Terakhir hanya mendapatkan 30 cc air
susu ibu.dan segera salah satu saudara mengantarkan air susu tersebut ke bayiku
dimana ia di rawat,membutuhkan satu jam lebih perjalanan untuk sampai
disana.Padahal air susu harus segera di berikan pada bayiku.
Malam itu terasa sangatlah
lama.Hampir semalaman saya tidak bisa memejamkan mata tiap kali mendengar
tangis bayi di kamar sebelah hatiku makin terasa sakit.Terbayang disana bayiku
terbaring sendiri dengan peralatan menempel di seluruh tubuh mungilnya.
Keadaan bayiku di incubator ruang nicu
Satu hari setelah kelahiran putraku saya di perbolehkan pulang.Sesampainya di rumah saya tak kuasa menahan tangis bagaimana tidak pulang tanpa seorang bayi membersamaiku.Hari-hari terasa begitu lama 3 hari sudah berlalu bayiku di rawat di rumah sakit betesda,perasaanku tidak enak.Saya selalu menyedot air susu untuk di kirim ke rumah sakit setiap pagi dan sore.Beruntung ada adik yang bekerja di ibu kota propinsi sehingga air susu bisa saya titipkan dia di setiap pagi,di sore hari barulah suami mengantar air susu tersebut. Saat itu ada kabar dari rumah sakit tentang keadaanku bayiku namun saya tidak di beritahukan keadanya suami bilang hanya untuk memberi nama bayi.
Perasanku tidak bisa di bohongi dari malam hatiku tak menentu.dan apa yang saya rasakan saya sampaikan ke suami akhirnya suami mengatakan bahwa dokter menyampaikan bahwa bayiku perlu di suntik obat penguat paru-paru (Kasteroid)yang sebenarnya di berikan saat bayi masih dalam kandungan namun melihat keadaan bayi yang semakin melemah akhirnya dokter meminta persetujuan pihak keluarga karena hanya ada dua kemungkinan setelah bayi di suntik obat tersebut pertama bayi kuat dan bisa bertahan sedang kedua jika bayi tidak kuat maka pihak keluarga hanya bisa mengiklaskan.Saat itu bayiku hanya 30% harapan hidup.maka harus segera di suntik Kasteroid.Untuk penguat paru-paru pada bayi premature.
Pada kehamilan kurang bulan
atau prematur, sebagian besar paru-paru bayi belum matang karena pembentukan
zat yang berperan dalam proses tersebut, belum sempurna. Kondisi ini bisa menyebabkan
bayi berisiko mengalami gangguan pernapasan.Sebenarnya suntikan ini di berikan
pada wanita hamil di usia 34-36 minggu lengkapyang beresiko melahirkan bayi
premature.Pemberian suntikan ini dapat
mempercepat proses pematangan paru bayi sehingga dapat meningkatkan
kemungkinan hidup dan menurunkan komplikasi terjadinya gangguan pernapasan pada
bayi yang lahir prematur.Namun hal itu tidak di lakukan kepadaku kaerena saya
juga tidak menyangka kalau akan melahirkan premature. Maka baru setelah bayiku lahir
premature suntikan ini di berikan.
Dengan suntikan obat ini maka pihak keluarga di minta untuk segera
memberi nama agar nanti setelah mendapatkan suntik an tersebut si bayi di
rangsang dengan dipanggil Namanya.Untuk itu saya memberi nama Daffa untuk
selebihnya saya serahkan suami mau di tambah apa nama bayi kami.Sengaja saya
beri nama tersebut karena berharap ada keajaiban terjadi lagi pada diri
bayiku.Dalam Islam daffa (untuk anak Laki-laki), yang berarti Banyak Memiliki
Partahanan Diri berharap bayiku bisa bertahan dan kuat menerima suntik Kasteroid
tersebut.
Dalam keadaan seperti itu saya tidak bisa membersamai bayiku,hanya suami dan adik ipar yang datang ke rumah sakit.Beberapa saat setelah suntikan itu maka pihak keluarga dalam hal ini adik ipar saya kebetulan bekerja di daerah jogja sehingga lebih cepat sampai di rumah sakit Adik segera di panggil dokter untuk masuk ke ruang picu-nicu dimana bayiku di rawat disana.dokter meminta agar pihak keluarga membelai,mengelus si bayi serta memanggil dengan Namanya.. Ya Allah sungguh besar kuasaMu. Setelah di elus dan di panggil Namanya Al-hamduilah alat perekam jantung sudah mulai berjalan normal, tangan mungil bayiku begerak itu artinya terjadi reaksi setelah suntikan tersebut.Pertanda bayiku mampu bertahan dengan suntikan itu. Terimaksih Ya Allah.. Puji syukur kehadiratMu.. Walau saya tidak bisa dekat dengan bayiku namun saya rasakan getaran hati yang begitu kuat, saat itu hanya memantau keadaan bayiku lewat hp.
Dari hari kehari untuk berat
badan bayiku belum stabil bahkan seminggu di rumah sakit mengalami
penurunan.Dokter dan perawat selalu menyarankan agar pemberian ASI nya bisa di
perbanyak lagi.Untuk itu saya pun selalu makan buah-buahan, kacang-kacangan serta
minum obat pelancar ASI
seperti saran dokter.
Usaha lahir maupun batin telah kami lakukan ,15 hari sudah kulalui
tanpa bayi di sampingku.Sesekali saya bisa menjenguknya tapi tidak bisa
menginab disana.Selama itu pula adik dan suamiku selalu mengantar ASI di pagi
dan sore hari.Ingin sekali saya menemani bayiku disana namun apa daya keadaan
tidak memperbolehkan saya bersamanya.
Sore itu sepulang dari rumah
sakit.kurebahkan badan ini di kursi Panjang.Seminggu berlalu pp jogja Gunungkidul.Alhamdulialah
sedikit demi sedikit bayiku sudah mulai bisa minum ASI sendiri walau masih
perlu di terapi oleh dokter syaraf.Malam itu terdengar bunyi hp milik
suamiku.Ternyata dari pihak rumah sakit memberitahukan kondisi bayiku dokter
bilang supaya besok pagi secepat mungkin orangtua bayi harus sudah ada di rumah
sakit.Saya pun tidak mengerti padahal sore tadi keadaan bayiku biak-baik saja.
Lalu kenapa dokter tidak memberi tahu kenapa kami harus segera datang.
Seperti yang di sampaikan dokter saya dan semua pukul 05.00 sudah berangkat menuju rumh sakit betesda,1.5 jam kemudian sampilan saya di rumah sakit bestesda.Kami segera menemui dokter anak yang menangani bayi saya saat itu Beliau adalah Dr Margareta,Sp.A. beliau memberitahukan keadaan bayiku bahwa hari itu bayi harus segera mendapatkan transfusi darah karena keadaanya droup.Dokter minta agar di usahakan donor dari pihak keluarga agar lebih aman.Saat itu juga kami segera meghubungi semua saudara saudara yang mempunyai golongan darah A.
Tidak menuggu lama kabar dari saudara-saudara segera kami dapati beberapa saudara yang bisa mendonorkan darahnya,Ketika itu ada 1 saudara putra dari bulik untuk datang ke rumah sakit dan 2 lagi kakak saya sendiri.Nanti siapa yang akan di ambil donornya yang sesuai syarat pendonor.
Saat-saat menegangkan kami menunggu kedatangan mereka.sementara dokter meminta agar jangan sampai menuggu 2 jam. Pendonor harus segera tiba di karenakan kondisi bayi semakin droup.Kami hanya berdua saat itu,seperti tidak bisa berkata-kata lagi kami saling memandang seketika suami mengelus kepalaku meminta untuk bersabar.
Jarak yang tidak begitu dekat untuk di tempuh antara Gunungkidul sampai yogykarta Perjalanan 1,5 jam membuat penantian ini terlalu lama,Tinggal waktu tersisa setengah jam untuk batas waktu yang di tentukan oleh dokter.
Dada terasa begitu sesak
kuambil nafas dalam dan Panjang ku hembuskan
perlahan sambil ku memohon keajaiban untuk yang kesekian kalinya.Allah
pasti berikan yang terbaik Allah hanya menguji hamba-hambanya untuk selalu kuat
menerima segala ketentuanNya.
Alhamduliah saudara saya tiba dilokasi untuk di ambil darahnya sebelumnya di cek dulu segala prosedur dan syarat-syarat untuk pendonor.
Syarat-syarat donor darah:
·
Umur
minimal 17 tahun. Di usia ini, perkembangan tubuh telah sempurna. Sehingga,
mendonorkan darah tidak mengganggu sistem kerja tubuh
·
Berat
badan minimal 45 kg. Kurang dari itu, pengurangan darah dikhawatirkan akan
mengganggu keseimbangan sistem kerja tubuh.
·
Temperatur
tubuh normal, antara 36,6 - 37,5 derajat Celsius.
·
Tekanan
darah normal, yaitu sistole 110 - 160 mmHg, diastole 70 - 100 mmHg.
·
Denyut
nadi teratur, yaitu sekitar 50 - 100 kali/ menit.
·
Haemoglobin
wanita minimal 12 gram%, pria minimal 13 gram%.
·
Frekuensi
donor darah maksimal 5 kali setahun, atau berjarak minimal 3 bulan.
Berhubung ada salah satu syarat
yang tidak memenuhi pada saudara laki-lakiku maka untuk yang kedua mengambil
donor darah pada kakak perempuanku. Sebenarnya jika yang mau di donor itu
laki-laki idealnya pemberi donor juga laki-laki dan sebaliknya.namun karena
kondisi bayiku yang segera harus mendapatkan pendonor akhirnya di ambil juga
darah dari kakak perempuanku. Itupun nanti kita harus menunggu 4 jam lagi
apakah setelah di beri donor itu terjadi reaksi yang membahayakan atau tidak.
Setelah melalui proses yang
Panjang akhirnya proses donor darah ini selesai.dan saudara-saudara yang datang
serta dirikupun pulang karena dokter sudah menyatakan kondisi bayi baik.Ada
perasaan lega dan senang disana satu jalan kemudahan lagi Kau berikan pada
hambaMu ya rabb..terimakasih…puji syukur kehadiratMu.
Satu minggu setelah proses
donor darah dan melihat perkembangan bayiku yang saat itu berat badanya sudah
mencapai 20.00 ons maka dokter memperbolehkan untuk di bawa pulang dengan syarat harus super hati-hati
dalam menjaga dan merawat bayi premature.
Perasan Bahagia tak terhingga
bisa membawa bayi mungilku untuk pulang puji syukur atas semua karuniaNya.
Segala perlengkapan yang di
sarankan dokter sudah di persiapkan di rumah dengan baik.Berharap walau di
rumah bayiku bisa di rawat dengan baik dan tidak menggannggu kesehatannya serta
perkembangannya.
Malam pertama Bersama bayiku di
rumah adalah anugrah yang tak terhinngga bagiku,bisa memberikan ASI bisa
menggantikan popoknya bisa merawat bayi dengan tanganku sendiri adalah karunia
terindah bagi seorang ibu. “Dan nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan “
Dan sekarang Daffa’ ku sudah berumur
8 tahun 3 bulan,anaknya aktif sekali,
tidak terlihat bahwa dia pernah 30 hari tinggal di Rumah Sakit
Ternyata bahagia itu sederhana,
liat anak-anak sehat, bisa memeluk anak-anak setiap hari, bisa mengikuti
pertumbuhan anak-anak juga, tidak ada yang bisa menggantikan semua itu..
Baby ku yang dulu 18.50 ons
sekarang sudah 30 kg di usia 8 thun
Untuk semua orangtua yang saat ini
sedang mengalami apa yang dulu pernah saya alami semoga selalu kuat, sabar dan
terus berdoa. Juga jangan lupa untuk selalu mengunjungi babynya yang diRS
terutama ibunya karena percaya atau tidak itu salah satu cara untuk menguatkan
babynya..
Kita yang mengalami ini adalah
orang-orang terpilih dari Allah, kuatkah kita untuk menjalani cobaan yang Allah
berikan ini..
Tapi percayalah dibalik semua
cobaan tersebut pasti banyak hikmah yang dapat kita ambil..
Usaha
sungguh-sungguh,sabar,iklas,tanggung jawab merupakan kunci dimana kita akan
mampu menjalankan semua ketentuanNya
jangan lupa sertakan Allah di setiap Langkah kita seberat apapun ujian
insyaAlah kita akan mampu melaluinya.Do’a dan ihtiyar kita pasti akan ada
balasan terindah dariNya.
Allah subhanahu wa ta’ala pasti
mendengarkan dan mengabulkan doa kita. Ini adalah satu keyakinan yang harus
kita tumbuhkan di dalam jiwa sehingga kita selalu husnuzhan (berbaik sangka)
kepada-Nya.
Gunungkidul, 9 September 2020
Subhanallah perjuangannya bu
BalasHapusIya buk.. Hehe.. Allah sll mberikan yg terbaik
HapusAlhamdulillah.. semua terlewati dg semua semangat dan perjuangan mu jeng
BalasHapusAamiin..iya ibuk. Slm kita mnyerahkan smua oada sang pemilik alam senesta..
HapusAlhamdulillah.. semua terlewati dg semua semangat dan perjuangan mu jeng
BalasHapusIbu dan guru yang hebaat
BalasHapusMksih smua ia jlnkan sbgmn yg shrsbya ia lkukn buk..hehe.. Berkat kasih sayang Allah smua trlewati dan baik pd akhirnya.. Aamiin
HapusSubhanalloh.... sangat menyentuh....semoga Mas Daffa selalu sehat.... Aamiin
BalasHapusAamiin...mksiih pak
HapusLuar biasa Bu Atik..
BalasHapusAllah SWT bgitu saay pd hmbanya dan sll mmberikan apa yg kita minta buk..
HapusOohh...sangat menginspirasi mbk atik..kisah hidupnya
BalasHapusiya mbk.. alhamdulilah Allah begitu sayang padaku
HapusIni untuk Antologi bersama bu Nora ya,.. cerita yang sangat menyentuh dihati.
BalasHapusKisah yg sangat inspiratif
BalasHapusPengharapan tidak sia-sia.
BalasHapusPengharapan tidak sia-sia.
BalasHapus