Orangtua Stress Anak kena Dampaknya
Menjadi orang tua bukanlah perkara mudah. dalam mengasuh dan mendidik anak saja butuh kesabaran ekstra, belum lagi Jika ada masalah lain yang semakin memicu stress. Rasanya ingin marah-marah terus kalau sudah begini, anaklah yang paling rentan terkena dampaknya. Anak sangat peka terhadap perubahan mood dan emosi yang dirasakan orang tua. Bahkan sejak masih dalam kandungan banyak ibu hamil merasakan gerakan janin yang gelisah ketika dirinya tengah stress.Semakin besar anak semakin kita menyadari bahwa emosi mereka bagaikan cermin bagi kita.
Seringkali justru di saat kita sedang kesal anak malah rewel. Semakin keras suara kita memarahinya, semakin kencang tangisan si kecil. Hal ini bukan tanpa alasan. Anak belajar dari lingkungan. Saat stress,orang tua cenderung mudah marah,mudah menangis,kurang sabar.Anak akan cenderung mempelajari perilaku-perilaku itu. Orang tua strees anaj rewel, orang tua semakin frustasi anak pun semakin tidak mengerti.
Apalagi saat BDR selama
ini banyak orang tua merasa dirinya stress dalam dampingi anak-anak belajar di
rumah. Pekerjaan orang tua dan banyak aktivitas yang harus mereka jalani seharian dan masih harus dampingi anak-anak
belajar di saat kondisi lelah. Hal ini jika di biarkan,situasi bisa memburuk. Tak
sedikit kasus kekerasan pada anak yang di lakukan oleh orang tua
berawal dari sini.
Orang tua merupakan penghasuh utama yang paling sering berinteraksi
dengan anak. Jika orangtua stress dan tidak ditangani dengan baik hal itu tentu
dapat berpengaruh buruk bagi
perkembangan anak. Dampak paling ringan anak rewel dan sulit diatur sedangkan
dampak paling berat bisa sampai mempengaruhi kepribadian anak.
Stres dapat memacu hormon yang
tidak baik untuk otak dan tubuh. Ketika stress kondisi fisik anak menjadi lebih
rentan terhadap penyakit karena sistim imunnya terganggu. Oleh karenanya sedapat
mungkin orang tua tidak menunjukkan stress yang dialaminya pada anak. Berupayalah
untuk tetap tenang dan jelaskan pada anak bahwa ayah atau ibu sedang sedih dan
butuh waktu untuk menenangkan diri. Duduklah sebentar sambil memeluknya. Ketika
merasa lebih tenang, kembali tunjukkan sikap yang normal sebagai orang tua.
Tips Manajemen stress untuk ibu
1. Kenali dan hindari kondisi-kondisi pemicu stress. Misalnya
lapar, lelah, mengantuk. Makan dan istirahat yang cukup.
2. Bila merasa terlalu Lelah Ibu perlu belajar
sedikit demi sedikit menurunkan standar dalam hal menuntaskan pekerjaan
pekerjaan rumah. Tak apa-apa jika sesekali rumah sedikit berantakan atau
beberapa pekerjaan ditunda.
3. Tidak perlu menjadi Super Mom yang merasa
harus bisa mengerjakan semuanya sendiri. Jangan ragu dan meminta bantuan jika
merasa benar-benar membutuhkannya.
4. Biasakan membuat catatan harian dan daftar
skala prioritas. Ini yang akan membuat hari lebih bisa diprediksi dan terbukti
sangat membantu meminimalkan stress.
5. luangkan waktu untuk me time. Pergi
creambath sebentar ke salon atau pergi makan bersama seorang sahabat. Isilah me time dengan kegiatan yang menyenangkan
dan positif .
6. Bangun komunitas yang
baik dengan pasangan. Ceritakan apa yang Anda rasakan. Bagilah beban bersama
7. Terimalah segala kelebihan dan kekurangan
diri. Fokuslah pada kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Banyak bersyukur, sambil
melakukan hal-hal yang bisa dilakukan.
8. Belajar menenangkan diri misalnya dengan
banyak merenung relaksasi pernafasan berolahraga dan tentu saja memperbanyak
zikir berdoa membaca Alquran yang insya Allah akan sangat membantu melapangkan
dada kita.
Ajak anak untuk saling mendoakan , menyayangi dan mematuhi orangtua
bila dibicarakan dengan baik insyaAllah
anak-anak akan menjadi penyejuk hati.
Di sarikan
majalah ummi edisi februari
Ketika
pulang bekerja merasa diri Lelah dan harus dampingi anak belajar
Semoga
kita senantiasa menjadi orangtua yang bijak dan sabar dalam segala situasi
Hingga
bisa mendidik anak-anak dengan penuh kasih sayang sehingga menjadikan anak-anak yang penuh dengan jiwa penyaang.
Salam
guru blogger Indonesia selalu semangat dan tetap berkarya
Gunungkidul,16
September 2020 ; 21.00 WIB
Good advice mba, kita harus belajar dari pengalaman
BalasHapusBetul bu nani...
BalasHapusJoss...nambah wawasan..mbk atik
BalasHapusšš
BalasHapus