Merdeka
Belajar
Sejak keluarnya peraturan pemerintah mengenai work from home dengan
menerapkan pembelajaran jarak jauh atau lebih di kenal dengan pembelajaran
daring ( dalam jaringan). Mau tidak mau
guru harus berusaha agar mampu melaksanakan pembelajaran secara online, namun
tetap bisa dirasa menyenangkan oleh siswa. Bagaimanapun kondisi Indonesia saat
ini pembelajaran harus tetap berjalan.
Pembelajaran secara daring harus diterapkan agar peserta didik tidak kehilangan haknya untuk
mendapatkan pengajaran dan pendidikan
yang layak sebagimana yang di amanatkan pada pasal-pasal dalam UUD 1945. Di
masa Pandemi ini guru di tuntut untuk lebih cerdas, aktif, kreatif dan inovatif
dalam menjalankan tugasnya.
Banyak guru mengalami
kesulitan yang sama dalam menyampaikan pembelajaran daring tersebut. Di
karenakan pembelajaran selama ini masih
di lakukan secara klasikal tatap muka dimana guru belum dapat mengoptimalkan
berbagai media pembelajaran yang ada terutama media online dalam jaringan. Satu
tahun telah berlalu pembelajaran daring namun masih saja kita jumpai guru yang
kesulitan untuk pembelajaran jarak jauh ini di karenakan mereka belum menguasai
IT. Tidak hanya guru siswa pun juga merasa tergopoh-gopoh untuk beradaptasi
dengan pembelajaran online ini karena
pembelajaran yang di alami saat ini merupakan hal baru dan di rasa cepat bagi
mereka.
Begitu pula dengan orang tua di rumah yang harus mendampingi putra
putri mereka untuk pembelajaran online ini, mereka merasa punya tugas baru
untuk mengawasi, mendampingi belajar putra putri mereka dan membantu untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan guru terutama anak-anak di jenjang
TK/PAUD SD/MI mereka belum bisa mandiri dan masih sangat tergantung dengan
orang tua. Banyak para orang tua yang mengeluhkan hal tersebut. Orang tua yang
tidak memiliki latar belakang pendidik di paksa harus menjadi pendidik atau
guru dengan secara tiba-tiba.
Lalu bagaimana untuk mngatasi hal tersebut ? sebenarnya jauh
sebelum pandemi ini ada Mentri Pendidikan Nadiem Makarim sudah mencanangkan
untuk menerapkan Merdeka Belajar. Konsep Merdeka Belajar yang dicetuskan oleh beliau
tersebut tujuannya baik, agar peserta
didik bahagia dalam menempuh pendidikan.
Para siswa diberi kebebasan untuk mengakses ilmu. Sumber ilmu bukan
sebatas pada ruang kelas, guru, tetapi bisa di luar kelas, di media online atau
internet, perpustakaan, dan juga di lingkungan sekitar. Guru tidak lagi menjadi
sumber utama.
Dalam konteks ini, maka dibutuhkan kejelian guru untuk
menterjemahkan konsep Merdeka Belajar. Guru harus kreatif agar siswa bisa
dibimbing dan diarahkan sesuai konsep merdeka belajar.
Konsep merdeka belajar tidak lagi dibatasi oleh kurikulum, tetapi
siswa dan guru harus kreatif, untuk menggapai pengetahuan. Siswa benar--benar
dilatih untuk mandiri. Masa pandemi yang membawa begitu banyak pelajaran
berharga bagi semua pihak baik guru, siswa maupun orang tua ini haruslah bisa
membawa pendidikan yang lebih baik, lebih kreatif, inovatif dan tentu
menyenangkan.
Saat belajar secara tatap muka gurulah sosok sebagai model namun saat ini orang tua merupakan pihak yang sangat berperan dalam pembelajaran dari
rumah. Orang tua menjadi sosok yang sangat dekat dengan anak-anak di rumah.
Orang tua harus bisa memberikan contoh konkrit dalam membawa anak-anak yang
mandiri, bertanggungjawab, memiliki jiwa kasih sayang, menghomati dan
sifat-sifat terpuji lainya yang bisa diterapkan di rumah sebagai modal membentuk
anak yang tangguh yang memiliki jiwa dan
karakter yang dibutuhkan di masa yang akan datang.
Salam sehat, tetap semangat dan terus berkarya.
#Day4AiseiWritingChallenge
#MerdekaBelajar
kebebasan yang bertanggungjawab ya bu
BalasHapusBetul Pak Toad...
HapusMelatih tanggung jawab dan kerjasama dengan merdeka belajar
BalasHapus