Cari Blog Ini

Kamis, 12 Agustus 2021

Hidup adalah Pilihan

"Ra, sepertinya aku udah ga betah lagi kerja di sini," ucap Lia.
" Loh kenapa Li? tanya Naura.
"Aku ga nyaman lagi, Ra.sebenarnya aku udah mencintai pekerjaanku ini, aku bahagia bisa belajar bersama anak-anak di kampung kita," jelas Lia.
"Jika sudah mencintai pekerjaanmu, ko keluar?" lanjut Naura.
"Aku ga mau tiap hari ribet sama suamiku gara-gara pekerjaanku, Ra. Dia ga mo ngertiin aku. Memang, Ra suami istri yang ga seprofesi itu di butuhkan pengertian yang kuat diantara keduanya jika tidak ya seperti aku ini pulang kerja selalu makan ati."  Dengan nada tinggi Lia jelasin ke sahabatnya.
"Sabar ya, Li! bisik Naura.
Sebenarnya Lia adalah seorang guru yang cerdas dan juga ringan tangan, tiap ada guru lain yang kesulitan ataupun membutuhkan bantuan ia selalu sempatkan untuk membantunya. Tak tau bagaimana nasib para guru di sekolah tempat ia bekerja. Mengajar secara daring yang di butuhkan guru bisa menguasai IT ternyata belum semua guru menguasainya. Lia lah satu-satunya orang guru yang lebih menguasai IT dibandingkan dengan guru-guru lain. 
Mendengar keinginan Lia untuk keluar dari kerja membuat Naura sedih, namun Naura juga tak ingin melihat sahabatnya itu kurang harmonis hubungan dengan suaminya. Naura menyerahkan sepenuhnya kepada Lia. 

"Li, jika keputusan yang kau ambil sudah bulat, aku hanya bisa mendoakan. Semoga keputusan ini adalah keputusan terbaik untuk dirimu, keluargamu dan juga masa depanmu." ucap Naura.
"Terimakasih ya, Ra." Kamu sahabat satu-satunya yang selalu membantuku, yang selalu ada buat aku. Terimakasih doamu, Ra, insyaAllah aku juga akan bekerja di tempat yang lebih dekat dari rumah agar aku juga bisa menjaga anakku." harap Lia.
"Sama-sama, Lia. Terimakasih juga kamu telah berjuang membesarkan nama sekolah ini selama 7 tahun, aku yakin apa yang telah kau berikan insyaAllah Allah akan berikan balasan yang terindah." sahut Naura.

Mereka berpelukan dan tak terasa butiran hangat menetes di pipi. Tak heran, mereka telah berjuang bersama di sekolah yang sama dan dengan harapan yang sama pula, namun Lia memutuskan untuk keluar dari sekolah tempat mereka mengabdi sebelum keduanya diangkat sebagai ASN.
"Jika ada apa-apa kasih kabar ke aku dan juga teman-teman di sini ya Li," pinta Naura.
" Tentu, Ra." InsyaAllah aku akan pamitan sama Ibu Kepala Sekolah minggu depan," jawab Lia. 
Keduanya berpandangan dengan penuh makna tak terucap sepatah katapun, namun hati bisa bicara. Mereka berat untuk berpisah. Kembali keduanya berpelukan.

#KamisMenulis
#SahabatLagerunal
Gunungkidul, 12 Agustus 2021


 

9 komentar:

  1. Sayapun memiliki suami yg tidak berprofesi sebagai guru, memang kadang ada perbedaan pandangan namun dikomunikasikan sehingga saling mendukung dan melengkapi satu dengan yg lain🤗

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya buk..komunikasi kuncinya. Agar senua bisa saling mengerti dan memahami..

      Hapus
  2. Sedih, semoga pilihannya tepat.
    Padahal tidak perlu keluar kok, diskusikan lagi dengan pasangan, mungkin ada solusi yang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pak harapan temen seperti itu, namun karena mungkin keegoisan suami dan terlalu banyak menuntut ya..akhirnya.. . Hehe

      Hapus
  3. Semoga Bu Guru Lia mendapatkan tempat bekerja yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya.

    BalasHapus
  4. Ada pertemuan, ada juga perpisahan, keduanya selalu ada dalam hidup ini.

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca