Bermimpilah dan Beranilah untuk Mewujudkanya
Mengikuti kelas belajar menulis bersama PGRI yang di prakasrsai
oleg guru TIK dan Bapak Wijaya Kusuma atau lebih dikenal dengan Om Jay membuat
saya lebih bersemangat dan bermimpi untuk bisa terbitkan buku seperti peserta-peserta
yag lain. Mulai bulan Maret 2020 mengikuti kelas ini banyak mendapatkan ilmu
dan juga sharing dari nara sumber- nara smuber hebat dan juga teman-teman peserta
menulis lainnya membuat hati tergerak untuk bisa seperti mereka.
Waktu pelatihan menulis kurang lebih satu bulan dan saya mendapatkan
tawaran untuk bisa bergabung menulis antologi bersama teman-teman di gelombang
8 sebanyak 26 peserta. Buku Antologi pertama “ Kisah Inspiratif Sang Guru “
diikuti dengan menulis buku karya bersam bersam Kang Encon dan alhamdulilah
berhasil untuk saya gunakan untuk penilain PAK. Tak hanya itu selama itu pula banyak
yang menawarkan untuk menulis buku antologi.Saya ikuti seyiap mpment tertentu
untuk menulis buku antologi.
Bagi saya menulis buku antoloi merupakn sarana Latihan untuk kita
menulis buku solo. NIat awal untuk bisa meninggalkan jejak dan memilii buku
solopun menjadi-jadi. Nara sumber dalam kegiatan belajr menulis saat itu Bapak
Akbar Zainudin memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengikuti penulisan
buku antologi dan juga buku solo. Saya adalah salah satu peserta yang membeli
buku beliau yang berjudul “Uktub” dan saya daftar untuk bisa bergabung
mengikuti bimbingan beliau tujuh bulan menulis buku solo.
Melalui tekat kuat, niat, konsisten sabar dan iklas saya pun bisa
menyelesaikan buku solo saya yang kedua yang sebelumnya bergabung dalam Aisei dan mengikuti challenge
di bulan Februari dan dari challenge tersebut saya berhasil menulis buku solo
perdana saya. Sampai bulan Agustus 2021 ini alhamduliliah saya sudah menuis 2
buku solo dan 32 buku antologi.
Buku adalah mahkotanya seorang penulis. Bersyukur akhirnya keinginan
untuk bisa menulis buku terwujud. Saya
pun telah mendapatkan mahkota yag saya impikan. Dalam waktu yang tidak sedikit
dan tentu juga materi yang tidak sedikit pula untuk bisa mencapai kesana. Akhirnya
dari obrolan lewat WA dengan Mayor Nani Kusmiyati yang membuat saya selalu bersemangat untuk belajar menulis
dan menulis.
Beliau menawarkan saya untuk daftar ke YPTD dan bisa masuk ke grup WA.
Awalnya memang saya sudah daftar namun karena terkendala suatu hal maka saya
belum bisa menulis di akun YPTD. Bahkan saat itu untuk bisa menngikuti lomba
blog bersama YPTD saya pun terlambat dan tak bisa ikut berperan di dalamnya.
Atas keberhasilan Mayor Nani menerbitkan buku gratis membuat saya
tertarik untuk menulis bersama YPTD. Pengalaman dari buku-buku antologi dan
buku solo saya dalam menyelesaikan membutuhkan banyak biaya, maka saya mencoba
untuk bisa menulis di YPTD dan bisa terbitkan gratis. Untuk saat ini penerbitan di YPTD berubah menjadi “bayar
seiklasnya”. Saya sanagat setujukarena di dalam proses menjadi buku banyk hal yang dilalui dan tentu
memerlukan biaya.
Hal itu tak menjadikan saya surut dalam menulis di YPTD saya tetap
berusaha untuk bisa selesaikan naskah buku saya yang ketiga untuk bisa di cetak
di YPTD. Luar biasa di jaman seperti ini masih ada slogan “bayar seiklasnya”. Kalau
bukan karena dilandasi ibadah tentu bagi YPTD akan terasa berat. Niat yang salah
akan berpengaruh pada hasil. Niat YPTD yang mulia memajukan literasi Indonesia
dengan membantu menfasilitasi para
penulis pemula untuk bisa terbitkan buku adalah suatu kemuliaan.
Diperlukan banyak pihak untuk dapat memajukan dan melestarikan YPTD
termasuk penulis pemula yang bergabung di dalamnya. Dalam rangka memperingati
satu tahun YPTD ini, saya walaupun belum lama bergabung dan belum berhasil
menulis buku di YPTD, namun ingin berikan sumbangsih sederhana dengan mengikuti
lomba menulis dalam rangka HUT YPTD yang pertama ini. Tulisan sederhana namu
berharp bisa memacu diri saya pada hal yang istimewa bersama YPTD.
Capaian luar biasa dalam satu tahun usianya YPTD telah berhasil
menerbitkan 233 judul buku penulis dari
penjuru tanah air. Semoga dalam moment yang terindah ini bulan Agustus kita peringati Tahun baru Hijiriyah 1443 H, HUT
ke-76 Republik Indonesia dan juga HUT 1 YPTD. Kita jadikan cambuk semangat
untuk bisa memajukan literasi Indonesia dengan terus berkarya. Mari kita
bermimpi untuk bisa jadikan Indonesia sebagai kiblat literasi dunia bersama YPTD.
Di mulai dari diri kita, anak kita, anak didik kita lingkungan kita sekolah-sekolah
kita hingga bisa mencapai kabupaten, propinsi hingga kita berhasil menjadikan
Indonesia sebagai kiblat literasi dunia. Bermimpilah dan beranilah utuk bisa
mewujudkannya. Bersama YPTD kita pasti bisa.
Saran dan harapan kedepan untuk YPTD bisa mengadakan
kegiatan-kegiatan pembinaan pada sekolah-sekolah agar guru-guru dan siswa di
seluruh Indonesia bisa berperan aktif untuk menulis di YPTD agar banyak yang
mengenal tentang YPTD dan nantinya dunia literasi makin maju. Untuk kedepan
dalam mencapai tujuannya diharapkan YPTD bekerjasaam dengan pihak donatur atau sponsor agar
kelangsungan program-progam YPTD tetap berjalan exis.
Terimkasih YPTD telah menfasilitasi, terimakasih Bapak Thamrin
Dahlan dan juga bapak ibu hebat semua yang tergabung di YPTD. Saya pribadi banyak
mendapatkan ilmu dan pengalaman dari bapak Ibu semua bersma YPTD. Mari maju
bersaama niatkan menulis untuk ibdah. Semoga Allah senantiasa membimbing kita
untuk bisa terus berkarya berpartisipasi dalam dunia literasi untuk amal
kebaikan. Salam sehat tetap semangat salam literasi.
“SELAMAT ULANG TAHUN YPTD”
SEMOGA KE DEPAN SAYAPMU SEMAKIN MENGEMBANG
MENYEBARKAN BENIH LITERASI DI SEGALA LINI
Gunugkidul, 15 Agustus 2021
Amiin, sukses untuk YPTD dan para pegiat literasi. terus maju dan berkarya
BalasHapusAamiin
Hapus