Cari Blog Ini

Kamis, 30 Desember 2021

Kalian Guru yang Sangat Berharga Untukku

Menjadi guru adalah impianku sejak kecil. Ketertarikanku pada sosok guru saat masih kanak-kanak membuat aku sering berlatih guru-guruan saat bermain bersama teman-temanku. Dengan gayaku yang menirukan guruku tersebut jadilah  aku guru dari teman-temanku bermain. Hingga saat  SMP, di TPA masjid dekat tempat tinggalku, aku yang sudah bisa membaca Al-Quran di minta kakak-kakak pengampu TPA untuk mrmbantu mereka menyimak adik-adik yang maskh iqro'. Senang rasanya bisa mengajari mereka membaca iqro'.

Mungkin ada bakat dalam diriku untuk menjadi guru, banyak adik-adik TPA yang senang saat aku yang mengajar mereka. Tidak hanya itu, ketika aku sudah SMA aku di minta untuk menjadi pembina pramuka. Rasanya semakin senang saja aku menjalani guru TPA dan juga pembina pramuka. Setelah aku lulus SMA aku tidak langsung kuliah. Aku bekerja selama dua tahun. Saat bekerja di rantau orang, jiwaku terpanggil untuk mengajar TPA di lingkungan dekat kostku. Di sela-sela aku bekerja aku banyak mengikuti kegiatan di masjid dan akupun di minta untuk mengajar adik-adik TPA. 

Gayung bersambut aku di minta Ayahku  pulang ke kampung untuk mengisi kekurangan guru di SD dekat rumahku. Aku terima dan jalani profesi sebagai guru honorer selama 7 tahun. Memang gajiku tak sebesar saat aku bekerja di kota. Namun aku mendapatkan kebahagian tersendiri saat mengajar. 

Menjadi guru honorer yang hanya bermodalkan ijazah SMA serta guru TPA, akupun pun merasa perlu untuk kuliah sesuai profesiku. Aku ambil kuliah sore jurusan Tarbiyah. Saat pagi aku mengajar dan sore harus kuliah aku benar-benar harus pandai mengatur waktuku. Alhamdulilah kuliah selesai tepat waktu. 
Gelar Sarjana Pendidikan Islam aku terima. Aku semakin mantab jalani hari-hariku menikmati profesiku dangan senang. Bahkan di sore hari  aku membantu siswa-siswa yang les di rumahku. Mereka les di rumah, aku bagi beberapa kelompok. Sedikitpun aku tak meminta bayaran dari mereka. Sudah mau belajar saja aku sudah senang. Dan Allah ternyata berikan balasan bagi orang-orang yang iklas dalam berbagi. Allah kasih jalan aku di angkat sebagai CPNS dan setahun kemudian menjadi PNS. Aku yakin ada campur tangan Tuhan tentang jalan hidupku. Dan kini aku sudah 13 tahun bekerja sebagai guru PAI di Sekolah Dasar di wilayah Gunungkidul.
Banyak suka duka selama 7 tahun sebagai guru honorer dan 13 tahun sebagai PNS selama aku mengajar membuatku banyak mendapatkan pengalaman. 

Pengalaman yang berkesan adalah ketika salah seorang muridku yang baru kelas satu memintaku aku jadi Mamanya. Usut punya usut ternyata anak tersebut sejak kecil di tinggal Mama nya bekerja di kota. Dia sangat merindukan sosok seorang Ibu. " Ibu, ibu... Ibu jadi Mamaku ya,"katanya saat itu. Jlek hatiku menangis pilu. Ya rabb... Dia kangen sosok seorang Ibu. Dengan usapan lembut aku iyakan permintaannya. Dia langsung memelukku erat. Tak terasa air mataku menetes. 

Sejak saat itu, aku menganggap ia seperti anakku sendiri, apapun yang ia alami di ceritakan padaku di saat jam pelajaran telah usai. Aku kasih waktu padanya untuk ceritakan apa yang ia alami. Aku sangat senang melihatnya bersenangat dakam belajar. Dengan murid- murid yang lain pun aku berusaha untuk bisa berikan waktu pada mereka untuk menceritakan hal yang mereka alami sebelum pelajaran di mulai. 

Alhamdulilah, hal itu dapat menjadikan murid-muridku dekat denganku. Hingga saat pelajaran PAI yang  dulu sebagian murid sangat malas karena dengan metode itu-itu saja ( ceramah) membuat mereka bosan. 
Sedikit demi sedikit citra yang melekat pada guru PAI aku rubah dengan memberikan materi dengan metode yang lain yang tidak membosankan. 

Aku ajak mereka menonton vidio untuk materi sejarah dan kisah-kisah Nabi, aku ajak mereka bermain pelangi huruf saat belajar huruf hijaiyah, metode cart shot untuk materi Fikih dan untuk hafalan surat pendek aku  beri kesempatan untuk mendengarkan audio dan aku minta murid-murid untuk merekam dan memvidio hafalan mereka. Aku tayangkan di chanel youtube ku sehingga mereka bersemangat untuk mengikuti pelajaranku.

Masa pandemi telah banyak buatku belajar,  dari mengikuti belajar menulis bersama PGRI tahun 2020, aku bisa menulis beberapa buku antalogi dan selama tahun 2020-2021 aku telah menulis 3 buku solo. Buku solo perdana "Menebar Benih Menuai Kasih" merupakan kumpulan kisah inspirasi tentang arti sebuah kasih sayang yang aku alami baik bersama murid-muridku atau bersama keluarga bahkan bersama lingkunganku. 

Buku solo kedua tentang buku pengayaan dari pelajaran yang aku ampu " Buku Panduan Membaca Al-Quran dengan Tajwid" . Alhamdulikah buku kedua ini sudah 3 kali cetak dan sangat bermanfaat untuk belajar Tajwid.

Buku solo ketiga tentang "9 Langkah Menulis Cerpan"  buku yang nerupan kumpulan materi yang aku daoatkan setelah mengikuti  belajar menukis ceroen di Writer Class School.
Semoga pengalaman yang sku dapatkan Dan kegiatan yang aku lakukan menjadikanku gutu yang lebih bersemangat dan bermanfaat untuk orang lain terutama murid-muridku. 

Terimaksih semua murid-muridku, dari kalian aku  belajar banyak hal. Doa terbaik untuk kalian semoga kelak jadi orang-orang yang sukses dan selalu mengamalkan ilmu yang aku ajarkan. Orang-orang yang tangguh, cerdas dan  solih solihah kebanggaan kami. Aamiin
#kamismenulis
#sahabatlagerunal
Gunungkidul, 30 Desember 2021


6 komentar:

  1. Benar-benar guru yang giat dan penuh dengan prestasi. Semangat terus menadi guru yang inspiratif buat sejawat, murid dan lingkungan.

    BalasHapus
  2. Selamat Bu sudah mampu mengubah kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.

    BalasHapus
  3. Wah, luar biada perjalanan karirnya sbg guru dan literasi

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca