Cari Blog Ini

Rabu, 29 September 2021

Suka Duka Pembelajaran di Masa Corona

 

SUKA DUKA PEMBELAJARAN DI MASA CORONA


 

Pada bulan Maret 2020 tepatnya pada tanggal 16  Maret 2020 merupakan awal sejarah bagi dunia Pendidikan di Indonesia. Paendemi Covid-19 melanda  keseluruh negeri, pemerintah mewajibkan semua siswa  dari jenjang  TK/PAUD,SD/MI,SMP/MTS,SMA/MASMK dan PT untuk WFH, demikian guru harus work from home dengan menerapkan pembelajaran jarak jauh atau lebih di kenal dengan belajar daring ( dalam jaringan).

Sejak keluarnya peraturan pemerintah tersebut mau tidak mau guru harus berusaha agar mampu melaksanakan pembelajaran secara online, namun tetap bisa dirasa menyenangkan oleh siswa. Bagaimanapun kondisi Indonesia saat ini  pembelajaran harus tetap berjalan. Pembelajaran secara daring harus diterapkan agar peserta didik  tidak kehilangan haknya untuk mendapatkan  pengajaran dan pendidikan yang layak sebagimana yang di amanatkan pada pasal-pasal dalam UUD 1945. Di masa Pandemi ini guru di tuntut untuk lebih cerdas, aktif, kreatif dan inovatif dalam menjalankan tugasnya.

Banyak guru mengalami  kesulitan yang sama dalam menyampaikan pembelajaran daring tersebut. Di karenakan pembelajaran selama ini  masih di lakukan secara klasikal tatap muka dimana guru belum dapat mengoptimalkan berbagai media pembelajaran yang ada terutama media online dalam jaringan. Tidak hanya guru siswa pun juga merasa tergopoh-gopoh untuk beradaptasi dengan  pembelajaran online ini karena pembelajaran yang di alami saat ini merupakan hal baru dan di rasa cepat bagi mereka.

Begitu pula dengan orang tua di rumah yang harus mendampingi putra putri mereka untuk belajar online ini, mereka merasa punya tugas baru untuk mengawasi, mendampingi belajar putra putri mereka dan membantu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan guru terutama anak-anak di jenjang TK/PAUD SD/MI mereka belum bisa mandiri dan masih sangat tergantung dengan orang tua. Banyak para orang tua yang mengeluhkan hal tersebut. Orang tua yang tidak memiliki latar belakang pendidik di paksa harus menjadi pendidik atau guru dengan secara tiba-tiba.

Selain harus mendampingi anak belajar bagi orang tua yang bekerja maka harus benar-benar bisa membagi waktu dengan baik, mereka dituntut untuk menyelesaikan tugasnya dan juga harus bisa dampingi anak belajar. Hal ini menjadikan orang tua yang kurang siap dengan keadaan ini  akan merasa stress. Belum lagi jika satu rumah  hanya memiliki satu Hp yang harus di gunakan beberapa anak mereka. Juga karena kendala jaringan atau sinyal kurang kuat membuat anak-anak merasa kurang fokus dengan pembelajaran. Di kota-kota besar mungkin tidak masalah namun untuk di daerah  tertentu atau di pegunungan maka akan sangat menghambat pembelajaran jarak jauh.

Anak-anak merasa lebih nyaman belajar bersama gurunya di sekolah.  Jika di sekolah mereka bisa menghilangkan penat saat belajar dengan bermain bersama-teman-teman mereka, namun dirumah mereka hanya belajar sendiri yang membuat anak-anak kangen suasana sekolah dan jenuh dalam belajar. Di sini di tuntut peran guru dan orang tua agar pembelajaran di rumah tidak lagi membosankan.

Kendala atau hambatan yang di rasakan guru, orang tua ataupun siswa sebenarnya ada hikmah yang dapat kita ambil. Dimasa pandemi ini kita harus bisa mengambil peluang yang ada jangan jadikan covid-19 sebagai sebuah musibah yang menyeramkan menakutkan bahkan sampai membuat kita putus asa. Justru dengan adanya wabah ditengah kesulitan yang ada, kreativitas  harus keluar agar kita dapat bertahan dan menang menghadapi wabah tersebut. Dari pandemi ini kita bisa ambil sisi positifnya, banyak hal baru yang bisa kita pelajari dan kita peroleh.  

Sebagai orang tua kita bisa banyak waktu bersamai anak-anak kita di rumah.  Semua aktivitas di rumah manjadikan keluarga kita semakin harmonis, kita benar-benar bisa dampingi anak belajar dan berperan langsung untuk pendidikan mereka. Kita bisa  mengetahui perkembangan  anak-anak dan kekurangan-kekurangan mereka. Dengan demikian maka sebagai orang tua kita baru merasakan betapa jasa guru itu begitu besar. Ternyata tugas guru sangatlah berat. Mendidik satu dua anak saja orang tua begitu susah apalagi guru-guru yang harus mendidik berpuluh puluh siswa.

Sebagai guru kita harus belajar meningkatkan kompetensinya, harus bisa mengajar dengan menggali berbagai ilmu untuk menunjang pembelajaran jarak jauh agar bisa berjalan sesuai yang di harapkan pemerintah dan juga semua pihak. Webinar-webinar dapat kita ikuti untuk menambah wawasan dan ilmu dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

Guru harus kreatif dalam memodifikasi metode pebelajaran yang di gunakan agar pembelajaran jarak jauh bisa menyenangkan. Kita di tuntut untuk mampu membuat pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode. Apapun metodenya  yang terpenting semua siswa bisa menerima dan bisa masuk ke hati siswa.  Kita juga bisa memanfaatkan TIK yang tersedia, serta kita harus tetap tenang dalam menghadapi siswa dengan segala keterbatasanya. Sejatinya guru dan siswa harus bisa berinteraksi sebagaimana orang tua dengan anaknya. Sering berdialog adalah hal yang terpenting baik dengan orang tua ataupun dengan siswa kita. Terakhir kita bisa tarik kesimpulan dan kita review apa yang telah kita lakukan. Selanjutnya kita bisa tutup  pelajaran dengan kalimat-kalimat hikmah dan kebaikan.

Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan di era pandemi ini hal yang paling  disukai oleh siswa dan guru adalah adanya pembelajaran yang lain dari biasanya, baik siswa atau guru kini bisa mengenal berbagai aplikasi pembelajaran. Pembelajaran melalui video-vidio youtube yang membuat siswa tidak bosan. Aplikasi-aplikasi yang membuat siswa dan guru tertantang sehingga membuat semangat dalam mengikuti pembelajarn daring. Guru yang semula hanya pasif kini harus aktif menggali hal baru untuk menunjang pembelajaran. Selain itu dalam pembelajaran jarak jauh ini kita merasakan duka. Saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung tiba-tiba terhambat oleh jaringan sehingga terpaksa siswa keluar dalam kegiatan zoom dan harus menyimak lagi pembelajaran yang sudah di laksanakan.

Adanya hambatan dan tantangan yang ada dibutuhkan kolaborasi yang baik antara guru, siswa dan juga orang tua agar pelaksanaan PJJ dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Harapan semoga pandemi covid-19 segera berlalu dan meninggalkan bumi kita, sehingga pembelajaran bisa di laksanakan seperti dulu. Ilmu baru yang di dapat selama pandemi bisa dijadikan hal baru untuk meningkatkan kualitas pembelajarn yang lebih baik dan menyenangkan.




Gunungkidul, 30 Sepetember 2021

12 komentar:

  1. Uraian panjang lebar tentang penglaman belajat pada masa pandemi. Hikmahnya, para guru mengrnal berbagai model pembelajaran daring dan kombinasi keduanya. Kolaborasi adalah keniscayaan untuk mendukung proses pembelajaean agar tujuan pembelajaran tercapai.

    BalasHapus
  2. Iya Pak D terimakasih sudah berkunjung. Semoga apa yang menjadi harapan kita semua terwujud. Aamiin .

    BalasHapus
  3. Seiirng perkembnagan teknologi dan pas dalam keadaan pandemi dh PJJ nya maka kolaborasi antar pendidik dan tenaga kependidikan sangat diperlukan, mengingat blm semua guru literat IT..

    BalasHapus
  4. Ternyata memang selalu ada hikmahnya bagi mereka yang senantiasa berpikir positif.

    BalasHapus
  5. Permasalahan yang ada hampir terjadi di seluruh wilayah ya Bu? Semoga kolaborasi semua pihak bisa mengatasi permasalahan tersebut.

    BalasHapus
  6. Bu Atik salah satu guru kreatif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berusaha Bu Tita . Belajar ini ini. Semoga di mudahkan.

      Hapus
  7. saya ikut merasakan bu.... berat tapi harus di jalani ya bu... dan sekarang sudah bisa menikmati pembelajaran daring untuk kembali ke tatap muka terbatas ya bu...

    BalasHapus

Hidup Barokah Jaminannya Bahagia

Hidup  Barokah Jaminanya Bahagia Pengajian  antar instasi putaran ke-86 di kapanewon paliyan dilaksanakan di hari Rabu, 20 Novem...