Cari Blog Ini

Kamis, 17 November 2022

Tiga Orang yang Tidak Akan Mencium Bau Surga

 

Tiga Orang yang Tidak Akan Mencium Bau Surga


Alhamdulilahirabil ‘alamin … segala puji pagi Allah Tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kita masih bisa beraktivitas dengan lancar. Tanpa nikmat sehat yang Allah anugrahkan kepada kita, tak mungkin kita bisa menghadiri pengajian rutin antar instansi ini. Kegiatan rutin ini di hadiri oleh Bapak Kapanewon Paliyan, Pemerintah Kalurahan se-Kapanewon Paliyan, Bapak Ibu Kepala sekolah Tk dan SD se Kapanewon Paliyan, serta Danramil Paliyan.

Fenomena alam bisa menjadi pelajaran bagi kita betapa kita sangat kecil di bandingkan dengan kekuasan Allah Swt. Pengajian ini merupakan putaran kedua setelah pandemi. Semoga ini menjadi sarana silaturahmi kita sebagai tokoh masyarakat, sebagai  abdi masyarakat.

Lembaga pendidikan menjadi awal silaturahmi kita semakin erat setelah 2 tahun lebih kita di jauhkan interaksi kita. Semoga menjadi awal yang bisa menjadi lebih baik lagi dan sarana menabah wawasan pengtahuan tentang keimanan kita.

Pada kesempatan ini kita akan mendapatkan Tauziah dari Bapak Adik Ariyanto, S.Pd.I, M.S.I.

Dalm tauziahnya beliau menyampaikan bahwa manusia pasti memiliki dosa dan  pernah bermaksiat kepada Allah dan ada juga yang selalu melaksanakan apa yang di perinthkan Allah . Manusia itu sejak lahir sudah memiliki Baby bree(gawan Bayi: dalam istilah jawa) yaitu nafsu.

Manusia taercipta  punya nafsu, manusia tidak di larang mencintai (syahwa)t tapi Allah mengatur hal itu. Dalam Q.S Ali imran ayat 14 disebutkan;  

Artinya: Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.

#Manusia,  islam menfasilitasi  dengan "pernikahan" Kalau sudah jelas maka segera daftar ke KUA.

#Cinta sama anak.

Dalam satu hadis disebutkan Bahwa siapa yang harus di hormati?

Ibumu ibumu ibumu dan bapakmu. Itu menunjukkan betapa ibu jauh lebih banyak berperan dalam kehidapan kita. Sembilan bulan lamanya mengandung, merasakan betapa payahnya di tambah dengan 2 tahun menyusuinya.

#Cinta terhadap harta

#Cinta terhadap kuda pilihan

Cinta terhadap hewan piaraan missal kambing, hewan periaan yang lain dan tanah. Hal itu sudah biasa. Tapi ingatlah Allah itu tempat kembali yang paling baik yaitu surga.

Ada yang menganggap bahwa kemuliaan itu karena harta. Kekayaan itu bukan segala-galanya.

Seperti contoh seorang Qorun yang ahidup jaman Nabi Musa. Hidup di negeri Mesir. Dia sombong dengan kekayaan yang di milikinya hingga Allah murka dan menenggelamkannya ke dalam bumi beserta kekayaannya.

“Sesungguhnya Karun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat”Al-Qosos : 76

Sifat sombong, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong

Ada 3 golongan di hari kiamat yang Allah tidak mau bicara, melihat dan mengampuni dosa-dosanya. Yaitu :

1.      Orang yang menyombongkan dirinya

2.      Orang yanag mmberi tapi mengungkit-ungkit ( ibaratkan seperti buang air besar yang kita tak pernah menyesal dan membicarakannya lagi)

3.      Orang yang nglareske dagangane dengan sumpah palsu.

Sesungguhnya semua yang kita miliki semua dari Allah dan kita tak patut untuk menyombongkannya, memamerkannya kepada orang lain.

Bahwa kebajikan apapun yang kamu peroleh adalah dari sisi Allah dan keburukan apapun yang menimpamu adalah kesalahan?Q.S Al-Qomar : 79

Dari kisah tersebut kita dapat mengambil hikmah:

1.      Allah tidak suka dengan orang yang sombong

2.      Allah sk orang yg tawadzuk, rendah hati.

3.      Ilmu itu sejatinya ada 3 jengkal.

Yang siapa ilmunya baru sejengkal, mesti sombong, merasa dirinya yang paling. Hal itu karena merasa “paling”. Justru orang seperti ini ilmunya kurang luas.

Siapa yang memiliki  ilmu 2 jengkal, dia merasa tawaduk rendah hati.

Dan siapa yang memiliki ilmu 3 jengkal,  dia sampai merasa dia belum mengerti apa-apa.

Semoga dengan hikmah yang dapat kita ambil dari kisah Qorun, menjadikan diri kita pribadi yang lebih baik. Pribadi yang senantiasa tawadu’ dan tidak sombong serta orang yang selalu haus akan ilmu dan ingin selalu belajar.

Demikian sedikit yang bisa saya sampaikan ada kurang lebihnya mohon maaf. Semoga bermanfaat. Salam sehat salam literasi tetap semangat dan  terus berbagi.

Gunungkidul, 18 November 2022

9 komentar:

  1. Balasan
    1. Terimakasih Pak... Hanya menyampaikan sedikit yg di peroleh mg bermanfaat🤲🏻😊🙏

      Hapus
  2. Saya jadi mikir....
    Batas antara sombong dan PD, seperti apa ya?

    BalasHapus
  3. nyambung bu Mien :
    sombong --- merasa paling hebat
    PeDe -- tak merasa ragu tampil di depan publik.

    dapat dideteksi dari bahasa tubuh dirasakan batin.

    BalasHapus
  4. Terinakasih ulasannya bu, salam literasi

    BalasHapus
  5. Keren...berbagi cerita. Semoga kita masuk surga ,Aamiin Ya Robalalamin

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca