Tulis yang Kita Lakukan, Lakukan yang Kita Tulis
Cari Blog Ini
Minggu, 27 Februari 2022
Indahnya Silaturahmi
Kamis, 24 Februari 2022
Seindah Langit Biru
Selasa, 22 Februari 2022
Genggam Duniamu
Senin, 21 Februari 2022
Bukan karena Rupa
Rabu, 16 Februari 2022
Renjana
Renjana
Senin, 14 Februari 2022
Disiplin dengan Terbiasa Salat
Disiplin dengan Terbiasa Salat
Teeeet teeeet
teeeeet, bel tanda masuk kelas berbunyi. Para siswa yang asik bermain di
halaman sekolah berlarian masuk ke kelas masing-masing. Tak terkecuali aku, Rian,
dan Cisby.Kami siswa kelas 3 yang selalu bersama dalam kegiatan apapun. Setelah
sampai kelas kami sempat berbincang tentang pelajaran dan tugasnya.
“Al, hari ini
ada pelajaran PAI, ya,” tanya Cisby.
“Ada, Cis. Kita
ada tugas lhu,” jelasku.
“Masa sih, ga
ada Al, kita cuma diminta untuk mengisi ceklis pada lembar kegiatan ibadah,” ucap
Cysbi.
Belum selesai kami
bercakap, Ibu Guru sudah masuk ke dalam kelas dan menyapa para siswa. Semangat kami
muncul ketika sudah melihat Bu guru cantik dan murah senyum ini. Setelah salam,
menanyakan kabar dan mengabsen semua siswa. Bu Guru menanyakan tugas yang di
berikan pada kami.
Satu persatu
kami menunjukkan tugas kami, ada beberapa dari kami yang tidak mengeluarkan
tugas mereka, tidak juga Rian teman kami.
“Terimakasih
anak-anakku kalian sudah mengerjakan tugas, dan Ibu harap apa yang kalian tulis
di lembar tugas ini bisa rutin kalian kerjakan ya, tidak hanya sebatas untuk
mengerjakan tugas dari Ibu, tapi kalian amalkan terus setiap hari.”
Panjang lebar
Bu Guru menjelaskan pada kami. Bu Guru mengecek satu persatu tugas kami, sampai pada tempat duduk Rian, Bu Guru
berhenti lama. Di atas meja Rian, tak di jumpai selembar kertaspun.
“Lhu, Nak. Kok
tugasnya belum dikeluarkan?”tanya bu guru.
“eee eeee, “
agak gugup Rian menjawab.
“Ayo keluarkan,
coba Ibu cek,”pinta Bu Guru.
“Maaf bu saya
tidak mengisi lembar kerja itu karena saya belum bisa bacaan salatnya, dan saya
belum melaksanakan salat,” ucap Rian.
“O… jadi itu
alasan kamu tidak mengerjakan tugas ya,” tanya Bu guru lagi.
“Iya, Bu,”
jawab Rian.
“Seperti yang
minggu lalu Ibu sampaikan, kalian bisa mengerjakan salat tanpa harus hafal
semua bacaanya, tapi yang terpenting kalian bisa baca Surat Al-Fatihah dulu ya,
pelan-pelan sambil menghafal bacaan yang lainya kalian tetap melakukan salat.
Yang terpenting kalian sudah terbiasa melakukan salat tepat pada waktunya,” jelas
Bu Guru
“Tapi, Bu. Kata
Aldi salat harus benar bacaannya dan hafal semua,” sangkal Rian.
“Benar, dalam
salat bacaan yang kita baca harus hafal dan tepat serta di pahami maknanya agar
salat kita khusuk, tapi jangan jadikan alasan belum hafal bacaannya lalu
meninggalkan salat,” jelas Bu Guru.
Semua siswa
memperhatikan penjelasan Bu Guru dengan baik.
“Jika menungu
kita hafal semua bacaannya baru salat maka kita tak akan salat, karena setiap gerakan
salat berbeda bunyi bacaannya. Jadi pelan-pelan kalian menghafalnya ya, yang
penting niat untuk mempelajari, menghafal dan mengamalkannya,” lanjut Bu Guru.
“Iya Bu Guru,”
jawab anak-anak begitu kompak.
“Jadi sekarang
tak ada alasan lagi untuk tidak salat ya, karena dalam salat itu banyak
mengandung pelajaran, diantaranya melatih kita untuk disiplin dan menghargai
waktu. Dengan kita rajin salat tepat waktu maka kita akan terbiasa melakukan
tanggung jawab kita dengan baik dan jika salatnya baik maka baik pula amalan
lainya. Kalian mengerti?
Aku dan
teman-teman pun semakin paham dengan penjelasaan Bu Guru tentang salat dan
maknanya. Sejak saat itu aku selalu melaksanakan salat walaupun bacaan salatku
belum hafal semua. Aku tidak malu bertanya pada temanku yang sudah hafal. Setiap
hari aku tahu kekurangan bacaan salatku, setiap hari pula aku rajin
mempelajarinya. Sedikit- sedikit akhirnya aku sekarang bisa menghafal bacaan
dalam salat.
Terimakasih Bu
guru atas bimbingan salatnya. kegiatan salat duhur berjamaah di sekolah saat
jam istirahat menjadikan kami lebih disiplin dan menghargai waktu. Setelah
terbiasa salat tanpa diminta pun aku, Rian dan Cisby selalu menunaikannya. Kami
sadar bahwa salat merupakan tanggung jawab kami sebagai seorang muslim.
#30daysreadingastorywithyourkids
#onedayonestory
#CerpenAntologiAisei3Oktober2021
Gunungkidul, 15 Februari 2022
KKG GPAI Kapanewon Gedangsari
KKG GPAI Kapanewon
Gedangsari
Rabu, 9 Februari 2022 KKG Korwil Kapanewon Gedangsari mengadakan
pertemuan perdana setelah 2 tahun fakum karena adanya pandemi. Selama pandemi
kegiatan KKG dan informasi dilakukan secara online saja. Kegiatan KKG di hadiri
oleh 16 orang guru PAI Kapanewon Gedangsari. Kegiatan dibuka dengan membaca
umul kitab Al-Fatihah dan di lanjutkan sambutan oleh ketua KKG Bapak Sukardi,
S.Pd.I. Dalam sambutannya beliau mengucapkan terimakasih atas kehadiran Ibu Bapak GPAI dan ucapan
syukur atas nikmat sehat sehingga bisa mengikuti kegiatan KKG. Kegiatan
KKG sebelum ada pandemi telah ada beberapa kegiatan yang sudah ditetapkan dan
terpaksa tidak dilakukan. Untuk itu saat ini untuk mengagendakan lagi
kegiatan-kegiatan yang sekirannya bisa dilaksanakan.
Untuk itu pertemuan sekarang akan membahas terkait kegiatan yang
tertunda dan bisa dilaksanakan dengan tetap menjaga prokes kesehatan penyebaran
covid-19. Di antara kegiatan yang tertunda adalah kegiatan rutin KKG 3 bulanan
yang dilakukan di rumah-rumah GPAI secara bergantian. Jadwal terakhir
seharusnya ada di rumah Ibu Sri Muryanti. Semoga keadaan lebih baik sehingga
kegiatan segera bisa dilaksanakan.
Pada kegiatan ini koordinasi kecamatan menyampaikan hasil evaluasi
KKG PAI Kabupaten. Di sampaikan juga program-program kegiatan yang akan
dilakukan di tahun 2022 diantarantya :
1.
Kegiatan
PPKB 2 kali
2.
Pembinaan rohis untuk SMA SMK
3.
Pembinaan
GPAI
4.
Pembinaan
pengawas
5.
Outbond
6.
Penulisan
buku untuk semua GPAI
7.
Aplikasi
untuk GPAI (aplikasi yang sudah dibuat sendiri)
8.
Lomba
GPA membuat video pembelajaran
9.
Laporan
bagi GPAI yang sudah ikut pelatihan
10.
Webinar-webinar
Dalam kegiatan KKG GPAI Kabupaten juga ada sedikit pengimbasan TOT
oleh Ibu Sudaryani yaitu mengenai PKB. PKB akan dilaksanakan kembali dengan
pembaharuan yaitu dengan kurikulum lama dan di tambah dengan kurikulum sekolah
penggerak. Hal ini sudah di include di Aplikasi Siaga.
Terkait dengan program-program tersebut maka diharapkan semua GPAI
bisa berperan aktif. Harapan kedepan semua GPA mampu melaksanakan
tugas-tugasnya dengan baik dan mampu mengembangkan diri.
Tentang pendataan Emis mohon semua GPAI untuk segera mengubdate
data semester 2 tahun pelajaran 2021/2022.
Selanjutnya bendahara menyampaikan laporanya dan alhamdulilah KKG
PAI kapanewon Gedangsari masih memiliki dana sekitar 3 jutaan.
Dalam kegiatan KKG ini di putuskan beberapa hal diantaranya agenda
untuk melanjutkan perpisahan bapak
Waluyo dan Bapak Suhargito karena purna tugas. InsyaAllah kegiatan akan
dilaksanakan di bulan Maret setelah PTS dan dilaksanakan di rumah Ibu Sri
Muryanti. Biaya untuk kenang-kenangan diperoleh dari iuran guru PAI ASN dan Non
ASN. Dana terkumpul 1 juta dan akan di belikan kenang-kenangan. Ibu Nur’aini
bertugas untuk membeli kenang-kenangan yang sudah di sepakati smua GPAI
Kapanewon Gedangsari.
Untuk iuran kegiatan akan di mulai lagi setiap sekolah sejumlah
Rp.100.000,00 rutin setiap tahun.
Wacana kegitan tahun 2021 yang tidak sempat dilaksanakan yaitu
untuk kegiatan rafting di Sungai Elo tidak jadi dilaksankan. Bagi beberapa guru
yang sudah terlanjur membayar harap dikembalikan karena kegiatan tersebut
belium bisa dilaksanakan.
Demikian hasil KKG PAI Kapenewon Gedangsari. Ada kurang lebihnya
mohon maaf. Semoga Kegiatan ini membawa banyak kebaikan untuk kita semua.
Terimakasih.
Gunungkidul, 15 Februarai 2022
Rabu, 09 Februari 2022
Kasih Tulus Untuknya
Kasih Tulus Untuknya
Siapa ingin
Ingin menjadi yatim
Yatim piatu butuh kasih sayang
Kasih sayang dari kita
Ulurkan tangan
Tangan lembut penuh kasih
Kasih tulus untuk mereka
Mereka butuh kita
Senyum merekah
Merekah indah penuh makna
Makna penuh cinta
Cinta tulus hati nan gembira
Indahnya dunia
Dunia penuh kasih sayang
Kasih sayang kita tuk semua
Semua damai penuh cinta
Gunungkidul, 10 Februari 2022
Minggu, 06 Februari 2022
Kan Kuraih Mimpi bersama Lagerunal
Kan Kuraih Mimpi bersama Lagerunal
Ketertarikan saya masuk dalam komunitas lagerunal di tahun 2020
berawal dari melihat postingan sahabat blogger di salah satu grup WA, Bu Aam namanya. Tentu semua sudah
kenal dengan sosok Bu Aam yang sangat ramah dan tawanya yang renyah membuat
kita tambah semangat. Saya bertanya bagaimana cara gabung dalam komunitas itu,
Bu Aam yang baik hati langsung menyampaikan agar saya bergabung ke grup saja.
Nha Pak Brian saat itu yang memasukkan saya ke komunitas cakrawala guru bloger
Nasional atau LAGERUNAL.
Di awal-awal masuk saya akui saya sangatlah minder gabung bersama
orang-orang hebat seperti sebulir debu di antara permata indah. Namun kembali
ke niat awal sebagai blogger pemula aku harus banyak belajar dan tentu tak
boleh putus asa dan menyerah. Buang rasa
minder dan malas yang menghantui.
Bismilah aku mulai bisa mengikuti tantangan yang ada di komunitas
ini. Mulai dari senin Blog Walking, Selasa berbagi, Kamis menulis, sekarang di
tambah lagi untuk Sabtu share link youtube. Pada awlanya dari agenda Lagerunal saya
belum bisa mengikutinya secara rutin saya lebih sering menyimak. Setelah saya memahami
setiap agenda harian komunitas Lagerunal ini saya mulai tertantang. Saya sudah
mulai ikut tantangan Kamis menulis.
Sebagai blogger pemula tentu belum bisa konsisten menulis jika tak
mengikuti tantangan. Pernah saya gabung di salah satu grup menulis dengan tantangan
menulis setiap hari selama 30 hari. Alhamdulilah saya berhasil kalahkan
tantangan itu. Dan bergabung ke komunitas Lagerunal sedikit demi sedikit saya
bisa ikuti tantangan yang ada. Tantangan yang sangat berkesan adalah Kamis
Menulis. Tema yang di share malam hari dan dengan tema yang berbeda-beda kadang
membutuhkan pemikiran tersendiri serta dengan
suaka marga kata yang kadang saya sendiri belum pernah mendengar kata
tersebut.
Selain suaka marga kata ada tema menulis dengan angka dan huruf.
Dari sekian tema yang harus di kalahkan satu yang berkesan adalah tantangan
dengan tema, “Aku, Kamu dan Dia” waah dari kata-kata itu pikiran langsung kembali
ke masa itu. Masa di mana aku dan kisahku yang terkadang membuat baper. Berikut
link tulisan kamis menulis Kamis, 11 Maret 2021.
http://81-atik.blogspot.com/2021/03/aku-kamu-dan-dia.html
Mulai kucari kata yang tepat saya rangkai menjadi bait puisi dan saya urai dengan sedikit kalimat menjadi beberapa paragraf dan dengan tantangan ini saya menangkan undian. Waah.. kebetulan sekali, aku sangat senang dan saat itu saya mendapatkan hadiah buku dari Ibu Aam dengan judul “Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat”. Semoga dengan membaca buku hadiah dari Bu Aam ini saya bisa benar-benar menjadi penulis hebat nantinya. Buku hadiah terindah ini semoga mampu membawa mencapai impian saya. Aamiin.
Tak hanya itu dari tantangan kamis menulis saya juga mendapatkan
hadiah dari Pak Syahri dengan judul ”Ada Cinta di Tiap Aksara” Buku ini juga
masih mengisahkan tentang awal mula menulis dan ketertarikan menulis dari para
penulis yang tergabung dalam buku antologi ini. Menang dalam kalahkan tantangan
menulis saja sudah senang apalagi jika dapat undian tentu lebih senang. Saya
pun makin semangat dalam mengikuti tantangan menulis.
Selain mendapatkan hadiah buku dari Bu Aam, dan Pak Syahri saya
sangat senang di antara tulisan tantangan kamis menulis, tantangan kali ini
mendapatkan koment terbanyak. Iiih jadi terharu. Terimakasih sahabat Lagerunal.
Berharap saya bisa mengembangkan diri bersama kalian sahabat maya dari seluruh
penjuru Nasional.
Setelah mendapatkan hadiah, dalam hati kecilku juga berkeinginan untuk bisa berbagi dengan teman-teman. Saya pun beranikan diri untuk meminta Bu Rita memasukkan nama saya ke list sebagai sponsor hadiah kamis menulis. Dua buku solo saya sudah bisa di terima teman yang menang undian kamis menulis. dan satu buku karya bersama saya juga sudah di terima sahabat Lagerunal saat Ulang Tahun Lagerunal ke-1 November 2021. Ada kebahagiaan tersendiri saat kita bisa berbagi, walau itu hanya sebuah buku tulisan sederhana saya.
Bergabung di komunitas lagerunal ini saya banyak mendapatkan ilmu
dan pengalaman yang berharga persahabatan tanpa memandang latar belakang. Kami
merasa satu hati satu jiwa sebagai seorang penulis. Bergabung dengan orang yang
se-frekuensi akan membuat kita nyaman dan betah berada di dalamnya. Di sini
kita akan banyak menemukan sahabat yang baik yang selalu berbagi dengan iklas.
Harapan kedepan dari tantangan kamis menulis di Lagerunal saya bisa
terbitkan buku solo kumpulan puisi. Berusaha untuk bisa wujudkan mimpi itu saya
berusaha untuk belajar menulis puisi. Mulai puisi akrostik, puisi patidusa,
puisi telelet dan puisi repetitif insyaAllah saya dapat meraih mimpi tuk bisa
terbitkan buku kumpulan puisi. Aamiin
Bagi teman-teman yang belum bergabung di komunitas ini silahkan
bergabung syaratnya hanya telah memiliki blog. Di sini kita akan banyak belajar
hal baru dan tentunya sebagai blogger pemula sangat bermanfaat karena kita akan
selalu di tantang untuk bisa menulis. Selain itu yang menarik lagi kita akan
mendapatkan hadiah dari teman-teman kita. Yuuk tunggu apalagi jangan lewatkan
kesempatan yang ada.
Salam sehat, salam literasi, tetap semangat dan terus tebar manfaat
berbagi tak pernah rugi berbagi itu indah.
Gunungkidul, 7 Februari 2021
Rabu, 02 Februari 2022
Kubertahan demi Cinta
Kubertahan demi Cinta
“Cintailah banyak hal, karena disitulah letak kekuatan yang
sebenarnya, dan barang siapa sangat mencintai, melakukan banyak hal, dan dapat
mencapai banyak hal, dan apa yang dilakukan dalam cinta dilakukan dengan baik”
- Vincent Van Gogh.
Hidup
bersama dengan orang yang dicintai sampai hari tua bahkan sampai kelak di
Jannah-Nya adalah harapan setiap orang yang saling mencintai. Hal itu juga
menjadi harapan dan keinginanku, namun takdir berkata lain setelah Tuhan
memanggil suamiku di usia pernikahan kami yang baru 12 tahun. Kita hanyalah
hamba yang apapun Tuhan berikan kepada kita maka kita harus terima. Pada
awalnya memang sulit menerima kenyataan
bahwa aku harus hidup sendiri membesarkan kedua buah hatiku. Seiring
berjalannya waktu aku akhirnya bisa bangkit dan bisa menerima kenyataan.
Proses
panjang yang aku lalui hingga akhirnya aku bisa move on , semangat
jalani kehidupan ini. Yaaa.. hidup harus terus berjalan. Aku yakin Allah Tuhan
sang pemilik jiwa ini mencintaiku dan suamiku lebih dari segalanya. Dengan
memanggil suamiku Allah telah tunjukkan banyak cinta yang hadir dalam hidupku.
Allah lebih sayang pada suamiku. Bismilah aku lepas suamikudengan iklas. Aku
bertahan hidup demi cinta. Dua buah hati yang Allah anugrahkan harus aku
besarkan penuh cinta walau tanpa suamiku disisiku. Aku yakin dia melihatku
tersenyum bahagia jika melihatku semangat.
“Maa,
aku pulang,” teriak anak bungsuku.
“Wa’alaikumsalam,
eh adik udah pulang ya? Jawabku.
“Assalamu’alaikum,
Maa… “sedikit malu ia mengucapkannya. Saking semangatnya sampai anaku tak
mengucap salam.
“Wa’alaikumsalam,”
aku jawab salamnya.
“Ini
Ma, Adek dapat piala,” ucapnya dengan mata berbinar.
“Alhamdulilah,
Adek menang lomba ya? Tanyaku.
Dia
tak menjawab, tapi malah ajukan beberapa pertanyaan.
“Maa,
kalau Adik Syamil dapat piala, Ayah tau ga ya?” tanyanya polos.
Huuuf
aku tarik nafas dan terasa getir dalam ulu hatiku. Ayah dari anak-anaku
meninggal saat Si Bungsu masih berumur kurang dari satu tahun dan anak Sulungku
baru kelas Empat SD. Wajar jika anak-anakku sangat merindukan sosok seorang Ayah.
Dari dia mulai bisa bicara banyak hal yang ia tanyakan.
Aku
tarik nafas dan kubuang pelan. Aku tersenyum dan berusaha menyembunyikan
sedihku. Aku tak ingin anakku melihatku bersedih. Ini hari pertama dia ikuti
lomba mewarnai di sekolahnya.
“Nak,
Ayah melihat Adik dapat piala, Ayah melihat Adik Syamil belajar dan semangat,
Ayah pasti senang,” jawabku.
“Horeeee,
Ayah lihat ini ! Adik dapat piala nich … ,” teriaknya.
“Ya
Rabb, kuatkan hamba,” doaku.
Aku
peluk dan aku bisikkan kata untuk anakku.
“Adik
Syamil yang semangat belajarnya ya sayang, Ayah sama Mama sayang Adik.”ucapku.
“Iya
Ma, Adik akan selalu semangat belajar, adik akan berikan piala untuk Ayah lebih
banyak lagi, Adik juga sayang sama Ayah juga Mama” jawabnya.
Terimakasih
Ya Rabb atas anugrah cinta yang kau berikan, kau berikan aku banyak
cinta setelah kau ambil satu cinta. Terimakasih cinta yang telah
mampu buatku kuat dan bertahan. Saat ini aku tak bisa melihat suamiku namun aku
bisa rasakan betapa dia mencintaiku. Aku mengenal cinta karenamu, perhatian, kasih sayang serta
pengorbananmu membuatku tau arti cinta yang sesungguhnya Suamiku pasti
tersenyum bahagia melihat kedua buah hati kami tumbuh sehat dan pintar.
Salam
rindu untuk Ayah dalam pelukan kasih sayang Tuhan.
#KamisMenulis
#SahabatLagerunal.
Gunungkidul,
3 Februari 2022
Hari Kemenangan
Hari Kemenangan Oleh : Sumarjiyati Hari kemenangan hari yang suci Menyambut Lebaran dengan hati berseri Puasa sebulan telah ber...
-
Dan nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan. Itulah salah satu ayat Ar-Rahman yang tidak hanya sekali di sebutkan namun sampai ...
-
Terima, sadari , perbaiki Mendengar suaranya benci apalagi sampai melihat wajahnya. Bagaimana tidak aku menganggap d...
-
Aku Kamu dan Dia A ku seseorang yang mengagumimu K u rasa kau tau itu U ntuk bisa bertemu butuh waktu K au juga merindukanku A kank...