Hidup adalah Belajar
Setiap
orang berbeda. Jangan samakan diri kita
dengan orang lain. Kita memiliki keluarga yang berbeda, biground yang berbeda,
pengetahuan yang berbeda mungkin pendidikan yang berbeda, pengalaman hidup yang
berbeda pula. Kita bisa mengatakan saya
pakai jilbab kok dia tidak pakai jilbab? mungkin dia punya alasan-alasan
tertentu sehingga belum memakai kerudung. Dan pastikan bahwa setiap orang itu
memiliki prosesnya masing-masing untuk dia berhijrah. Jangan pernah kita
jatuhkan semangatnya untuk mereka yang mau
belajar. Kita ajak kita Tarik dengan pandangan kasih sayang. Kita tarik pelan-pelan.
Dia sudah tetarik memakai baju panjang, alhamdulilah walaupun mengkin belum
pakai hijab. Mungkin dia sudah pakai hijab namun di lepas lagi. Mungkin dia
masih latihan kita harus husnudzan. Mungkin dia masih latihan, jangan di
tinggal. Kita bimbing terus dia, dia akan terkesan dia akan masuk dalam hatinya kalau
melihat Islam yang lembut Islam yang mampu untuk menyentuh hatinya. Islam yang sayang
kepadanya tapi kalau Islam di citrakan lewat kita sendiri dengan kasar dengan kata yang menjatuhkan dia tidak akan tertarik.
Islam
itu rahmatan lil ‘alamin. Rahmad untuk seluruh alam. Kita bisa sampaikan
kebaikan, kedamaian lewat perilaku-perilaku mulia. Kita bisa tunjukkan kasih sayang
kepada mereka. Kita ciptakan suasanya nyaman dengan kata-kata yang santun, perilaku-perilaku
mulia. Hingga siapapun yang ada di sekeliling kita meraskan betapa indahnya
Islam, betapa damainya hidup bersama Islam.
Pelan-pelan
kita bisa belajar karena sesungguhnya hidup
adalah belajar. Kita memang tidak bisa merubah seseorang. Tapi kita bisa
menjadi alasan untuk seseorang berubah jadi semua di mulai dari kita dulu kalua
kita ingin melihat dia berubah kita dulu yang mesti berubah. Percayalah ketika
hatinya tersentuh manusia itu bisa
berubah. Intinya yaa… manusia bisa berubah dengan ketulusan yang kita lakukan.
Bismilah … kita mesti belajar bersyukur
meski kita kurang. Kita belajar menghargai meski tak di hargai. Belajar ikhlas
meski berat, belajar sabar meski terbebani, belajar tulus meski tersakiti,
belajar mendengar meski tak didengar, belajar memberi walaupun tak punya. Dan belajar
senyum mesti tak sanggup. Maka dari itu belajar pada pilihan terbaik agar kita
mampu memahami situasi dan perasaan.
Bimbing
kami ya Rabb untuk senantiasa berjalan dalam Ridho-Mu, damaikan hati kami senantiasa dalam naungan
kasih sayang dan rahmad-Mu. Aamiin
Salam
sehat, salam literasi, tetap semangat dan terus berkarya.
Gunungkidul,
13 Agustus 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar