Cari Blog Ini

Sabtu, 13 Agustus 2022

Hidup adalah Belajar

 

Hidup adalah Belajar



Setiap orang berbeda. Jangan  samakan diri kita dengan orang lain. Kita memiliki keluarga yang berbeda, biground yang berbeda, pengetahuan yang berbeda mungkin pendidikan yang berbeda, pengalaman hidup yang berbeda pula.  Kita bisa mengatakan saya pakai jilbab kok dia tidak pakai jilbab? mungkin dia punya alasan-alasan tertentu sehingga belum memakai kerudung. Dan pastikan bahwa setiap orang itu memiliki prosesnya masing-masing untuk dia berhijrah. Jangan pernah kita jatuhkan semangatnya untuk mereka yang mau  belajar. Kita ajak kita Tarik dengan pandangan kasih sayang. Kita tarik pelan-pelan. Dia sudah tetarik memakai baju panjang, alhamdulilah walaupun mengkin belum pakai hijab. Mungkin dia sudah pakai hijab namun di lepas lagi. Mungkin dia masih latihan kita harus husnudzan. Mungkin dia masih latihan, jangan di tinggal. Kita bimbing terus dia, dia  akan terkesan dia akan masuk dalam hatinya kalau melihat Islam yang lembut Islam yang mampu untuk menyentuh hatinya. Islam yang sayang kepadanya tapi kalau Islam di citrakan lewat kita sendiri dengan kasar dengan kata yang menjatuhkan dia  tidak akan tertarik.

Islam itu rahmatan lil ‘alamin. Rahmad untuk seluruh alam. Kita bisa sampaikan kebaikan, kedamaian lewat perilaku-perilaku mulia. Kita bisa tunjukkan kasih sayang kepada mereka. Kita ciptakan suasanya nyaman dengan kata-kata yang santun, perilaku-perilaku mulia. Hingga siapapun yang ada di sekeliling kita meraskan betapa indahnya Islam, betapa damainya hidup bersama Islam.

Pelan-pelan kita bisa belajar karena sesungguhnya hidup adalah belajar. Kita memang tidak bisa merubah seseorang. Tapi kita bisa menjadi alasan untuk seseorang berubah jadi semua di mulai dari kita dulu kalua kita ingin melihat dia berubah kita dulu yang mesti berubah. Percayalah ketika hatinya tersentuh  manusia itu bisa berubah. Intinya yaa… manusia bisa berubah dengan ketulusan yang kita lakukan. Bismilah …  kita mesti belajar bersyukur meski kita kurang. Kita belajar menghargai meski tak di hargai. Belajar ikhlas meski berat, belajar sabar meski terbebani, belajar tulus meski tersakiti, belajar mendengar meski tak didengar, belajar memberi walaupun tak punya. Dan belajar senyum mesti tak sanggup. Maka dari itu belajar pada pilihan terbaik agar kita mampu memahami situasi dan perasaan.

Bimbing kami ya Rabb untuk senantiasa berjalan dalam  Ridho-Mu, damaikan hati kami senantiasa dalam naungan kasih sayang dan rahmad-Mu. Aamiin

Salam sehat, salam literasi, tetap semangat dan terus berkarya.


Gunungkidul, 13 Agustus 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca