Cari Blog Ini

Senin, 01 Desember 2025

Deep Learning kunci Emas Meningkatkan Pra_Literasi di Paud

 

Deep Learning kunci Emas

Meningkatkan Pra_Literasi di Paud


Alhamdulilah masih di beri kesehatan dan kesempatan untuk bisa belajar bersama Aula BB Rulit. Dalam kesempatan ini kita akan belajar dan berbagi dengan nara sumber hebat Kak Lina Amelina,S.Pd. Gr seorang Penilik Kabupaten Sumedang, Penulis dan juga seorang guru penggerak. Beliau akan berbagi tentang Deep Learning Kunci Emas Pra _Literasi Paud. Mari kita Simak aparannya.

A.     Konsep Deep Learning dalam Pendidikan

Dalam konteks pendidikan, deep learning menekankan pada pemahaman konsep secara mendalam dan penguasaan kompetensi dengan cakupan materi yang lebih terfokus. Pendekatan ini kontras dengan surface learning (pembelajaran permukaan) yang mencakup banyak materi tanpa pemahaman mendalam.

B.      Elemen-Elemen Deep Learning

Meaningful learning (pembelajaran bermakna), mindful learning (pembelajaran penuh kesadaran), dan joyful learning (pembelajaran menyenangkan) adalah tiga elemen utama dalam deep learning.

1.      Meaningful Learning: Pembelajaran yang relevan dengan kehidupan siswa, menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan yang sudah ada.

2.      Mindful Learning: Siswa memiliki kesadaran penuh, fokus, dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

3.      Joyful Learning: Pembelajaran yang menyenangkan dan menggugah minat siswa, menciptakan suasana belajar yang positif.

C.      Pra-Literasi di PAUD

Pra-literasi adalah tahapan awal dalam mengembangkan kemampuan literasi anak-anak sebelum mereka memasuki pendidikan formal di sekolah dasar. Di PAUD, fokusnya adalah membangun fondasi yang kuat agar anak-anak siap mengolah dan memahami informasi di kemudian hari. Pengembangan literasi sejak usia dini sangat penting untuk mengoptimalkan kecerdasan dan kompetensi anak, termasuk kemampuan berpikir kritis dan analitis. Selain itu, penguatan ekosistem PAUD menjadi kunci untuk mewujudkan generasi Indonesia Emas. Ini melibatkan kolaborasi antara guru, orang tua, dan pemanfaatan teknologi pendidikan.

D.     Komponen Pra-Literasi yang Dikembangkan di PAUD

1.      Pengembangan Bahasa: Melibatkan kegiatan berbicara, mendengarkan, dan memperkaya kosakata anak.

2.      Kesadaran Fonologis: Mengenalkan anak pada bunyi-bunyi dalam bahasa, membantu mereka memahami hubungan antara bunyi dan huruf.

3.      Pemahaman Buku: Membacakan buku cerita dan berdiskusi tentang isi cerita untuk meningkatkan pemahaman anak.

4.      Menulis Permulaan: Memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba menulis atau menggambar sebagai bentuk ekspresi diri

5.      Literasi Finansial: Pengenalan konsep uang dan penggunaannya melalui bermain peran dan kegiatan praktik.

6.      Literasi Numerik: Pengenalan angka dan konsep matematika sederhana.

E.      Kegiatan yang Mendukung Pra-Literasi di PAUD

·         Membacakan buku cerita dengan interaktif.

·         Bernyanyi dan bermain dengan rima.

·         Mengadakan diskusi kelompok tentang berbagai topik.

F.      Keterkaitan dengan Pra-Literasi di PAUD

Menerapkan prinsip deep learning dalam pra-literasi di PAUD berarti menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, menyenangkan, dan relevan bagi anak-anak. Misalnya:

·         Membacakan cerita yang terkait dengan kehidupan sehari-hari anak, lalu membahasnya untuk memastikan pemahaman yang mendalam (meaningful learning).

·         Menggunakan permainan yang melibatkan bunyi dan kata, sehingga anak-anak fokus dan menikmati proses belajar (mindful and joyful learning).

·         Memberikan kebebasan untuk berekspresi melalui gambar dan tulisan, memotivasi mereka untuk terus belajar (joyful learning).

Dengan pendekatan ini, anak-anak tidak hanya menghafal huruf dan kata, tetapi juga memahami bagaimana mereka berhubungan dengan dunia di sekitar mereka, sehingga fondasi literasi menjadi lebih kuat dan bermakna.

G.     Contoh Langkah Pembelajaran Deep Learning dari Cerita Tomat Si Pembasmi Monster Sariawan untuk PAUD

Berikut adalah contoh langkah-langkah pembelajaran deep learning yang diadaptasi dari cerita "Tomat si Pembasmi Monster Sariawan" untuk diterapkan di PAUD, dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip pembelajaran mendalam yang bermakna:

Tahap 1: Membangun Konteks dan Pengalaman Awal (Meaningful Learning)

1.      Pengantar Cerita: Guru memulai dengan membacakan cerita "Tomat si Pembasmi Monster Sariawan" dengan ekspresif. Penekanan diberikan pada bagaimana tomat, sebagai tokoh utama, mengatasi masalah sariawan dengan cara yang menarik.

2.      Diskusi Interaktif: Setelah membaca, guru memfasilitasi diskusi yang mengajak anak-anak untuk berpartisipasi aktif. Pertanyaan yang diajukan meliputi:

  Siapa saja tokoh dalam cerita ini?

  Apa masalah yang dihadapi oleh tokoh utama?

   Bagaimana tomat mengatasi masalah sariawan?

3.      Pengaitan dengan Pengalaman Pribadi: Guru menghubungkan cerita dengan pengalaman pribadi anak-anak. Misalnya, bertanya apakah mereka pernah mengalami sariawan, bagaimana rasanya, dan apa yang mereka lakukan untuk mengatasinya.

Tahap 2: Eksplorasi Mendalam dan Pemahaman Konsep (Mindful Learning)

1.      Mencari Tahu tentang Sariawan: Guru mengajak anak-anak untuk mencari tahu lebih banyak tentang sariawan. Informasi dapat diperoleh melalui buku bergambar, penjelasan sederhana dari guru, atau video pendek yang relevan.

2.      Diskusi tentang Tomat: Guru menjelaskan kandungan gizi dalam tomat, terutama vitamin C, dan manfaatnya untuk kesehatan mulut dan tubuh. Penjelasan disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak-anak PAUD.

3.      Aktivitas Sensori dan Kreatif: Anak-anak melakukan berbagai aktivitas yang melibatkan indra dan kreativitas:

·         Mencicipi Tomat: Anak-anak mencicipi potongan tomat dan mendeskripsikan rasanya.

·         Membuat Kolase Tomat: Anak-anak membuat kolase gambar tomat menggunakan berbagai bahan seperti kertas warna, biji-bijian, atau kain perca.

·         Bermain Peran: Anak-anak bermain peran sebagai tomat yang melawan monster sariawan atau sebagai dokter yang memberikan saran tentang cara mencegah sariawan.

Tahap 3: Aplikasi Pengetahuan dan Refleksi (Joyful Learning)

1.      Membuat Jus Tomat Sederhana: Guru (dengan bantuan orang tua atau asisten) membuat jus tomat sederhana bersama anak-anak. Proses pembuatan jus melibatkan anak-anak secara langsung, mulai dari mencuci tomat hingga menuangkan jus ke dalam gelas.

2.      Menyanyi dan Bergerak: Guru mengajak anak-anak menyanyikan lagu tentang tomat atau membuat gerakan tubuh yang menirukan pertumbuhan tomat dari biji hingga menjadi buah.

3.      Refleksi Akhir: Guru memandu anak-anak untuk merangkum apa yang telah mereka pelajari hari itu:

·         Apa yang mereka pelajari tentang sariawan dan tomat?

·         Bagaimana tomat dapat membantu menjaga kesehatan mulut?

·         Apa yang bisa mereka lakukan untuk mencegah sariawan?

Integrasi Komponen Deep Learning

·         Meaningful Learning: Mengaitkan cerita dengan pengalaman pribadi anak-anak dan memberikan informasi yang relevan tentang kesehatan.

·         Mindful Learning: Melibatkan anak-anak secara aktif dalam eksplorasi, aktivitas sensori, dan kegiatan kreatif.

·         Joyful Learning: Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan melalui bermain peran, bernyanyi, dan membuat jus tomat bersama-sama.

Dengan pendekatan ini, anak-anak tidak hanya mengingat informasi, tetapi juga memahami konsep secara mendalam, mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, dan menikmati proses pembelajaran.



H.     Ide Pembelajaran di Rumah

Selain di sekolah, konsep pembelajaran Deep Learning bisa diterapkan di rumah. Berikut adalah beberapa ide penerapan pembelajaran tentang "Tomat si Pembasmi Monster Sariawan" di rumah, yang disesuaikan agar orang tua dapat dengan mudah melaksanakannya:

Tujuan:

·         Memperkuat pemahaman anak tentang cerita dan manfaat tomat.

·         Meningkatkan kesadaran anak tentang pentingnya menjaga kesehatan.

·         Menciptakan kegiatan yang menyenangkan dan bermakna bersama anak.

Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Rumah:

1.      Membaca Ulang Cerita Bersama:

·         Waktu: Pilih waktu yang santai, misalnya sebelum tidur atau saat bersantai di sore hari.

·         Cara: Baca kembali cerita "Tomat si Pembasmi Monster Sariawan" dengan intonasi yang menarik. Libatkan anak dengan meminta mereka menirukan suara tokoh atau adegan tertentu.

·         Diskusi: Setelah membaca, ajukan pertanyaan sederhana seperti:

·         Siapa tokoh kesukaanmu dalam cerita ini? Mengapa?

·         Apa yang membuat tomat bisa mengalahkan monster sariawan?

·         Apa yang bisa kita lakukan agar tidak terkena sariawan?

2.      Eksplorasi Tomat di Dapur:

·         Waktu: Saat menyiapkan makanan atau camilan.

·         Cara: Ajak anak untuk membantu menyiapkan tomat. Biarkan mereka mencuci, memotong (dengan pengawasan), atau mengupas tomat.

·         Diskusi: Sambil beraktivitas, bicarakan tentang:

·         Warna, bentuk, dan tekstur tomat.

·         Bagaimana tomat tumbuh (jika memungkinkan, tunjukkan gambar atau video).

·         Manfaat tomat untuk kesehatan (misalnya, mengandung vitamin C yang baik untuk daya tahan tubuh).

3.      Membuat Kreasi Bertema Tomat:

·         Waktu: Saat waktu luang atau akhir pekan.

·         Pilihan Kegiatan:

·         Menggambar atau Mewarnai: Sediakan kertas dan alat gambar, lalu minta anak menggambar tomat atau tokoh dalam cerita.

·         Membuat Kolase: Gunakan kertas warna, biji-bijian, atau bahan lain untuk membuat kolase gambar tomat.

·         Membuat Boneka Tomat: Gunakan kain flanel atau bahan bekas untuk membuat boneka tomat.

·         Pameran Kecil: Pajang hasil karya anak di dinding atau tempat khusus di rumah.

4.      Membuat Camilan Sehat dari Tomat:

·         Waktu: Saat ingin membuat camilan untuk anak.

·         Ide Camilan:

·         Jus Tomat: Buat jus tomat segar bersama anak. Tambahkan sedikit gula atau madu jika perlu.

·         Salad Tomat: Potong tomat kecil-kecil dan campurkan dengan sayuran lain seperti mentimun dan selada. Beri sedikit saus salad atau minyak zaitun.

·         Roti Panggang dengan Tomat: Oleskan roti dengan saus tomat, taburi keju, lalu panggang sebentar.

·         Libatkan Anak: Biarkan anak membantu menyiapkan camilan (dengan pengawasan).

5.      Bermain Peran:

·         Waktu: Saat bermain bersama anak.

·         Cara: Ajak anak bermain peran sebagai tokoh dalam cerita "Tomat si Pembasmi Monster Sariawan." Misalnya, anak berperan sebagai tomat yang melawan monster sariawan, atau sebagai dokter yang memberi nasihat tentang cara menjaga kesehatan mulut.

·         Variasi: Gunakan kostum sederhana atau properti yang ada di rumah untuk membuat permainan lebih seru.

Tips Tambahan:

Ø  Sesuaikan dengan Usia dan Minat Anak: Pilih kegiatan yang sesuai dengan usia dan minat anak Anda.

Ø  Jadikan Kegiatan Menyenangkan: Hindari memaksa anak untuk melakukan kegiatan yang tidak mereka sukai.

Ø  Berikan Pujian dan Dukungan: Berikan pujian dan dukungan atas usaha dan hasil karya anak.

Ø  Jalin Komunikasi yang Baik: Gunakan kegiatan ini sebagai kesempatan untuk menjalin komunikasi yang lebih baik dengan anak.

Dengan menerapkan kegiatan-kegiatan ini di rumah, orang tua dapat membantu memperkuat pemahaman anak tentang cerita "Tomat si Pembasmi Monster Sariawan," meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya menjaga kesehatan, dan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.

berdasarkan pengalaman dari Kak Lina sebagai pendidik dan praktisi PAUD, langkah-langkah konkret dan terstruktur yang dapat dilakukan guru untuk menerapkan konsep deep learning dalam meningkatkan pra-literasi pada anak usia dini mulai dari proses perencanaan kegiatan, pemilihan metode yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, strategi menciptakan suasana kelas yang mendorong eksplorasi dan berpikir mendalam, teknik pendampingan individual bagi anak yang perkembangannya berbeda-beda, hingga cara mengevaluasi progres pra-literasi secara menyeluruh tanpa membuat anak merasa terbebani serta bagaimana peran kolaborasi antara guru, orang tua, dan lingkungan belajar dalam memastikan bahwa proses tersebut dapat berjalan konsisten, menyenangkan, dan efektif dalam jangka panjang yaitu

Langkah awal dimulai dari perencanaan, seluruh guru berkumpul untuk mendiskusikan rencana pembelajaran. Tentunya, dimulai dari pembuatan KSP yang dijadikan acuan untuk pembuatan RPP. Tidak lupa banyak mencari inspirasi dari berbagai media, misalnya melihat you tube. Diskusi juga dilakukan di akhir pembelajaran atau tema misalnya. Seluruh guru mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan saling memberi masukan. Kolaborasi dengan orang tua bisa dilakukan parenting dan komunikasi secara berkala.

Demikan ilmu yang sangat bermanfaat yang kita dapatkan mala mini bersama naras umber hrbat Kak Lina. Semoga kita dapat menerapkannya dalam pembelajaran dan nantinya bisa memberi dampak yang luar biasa bagi murid kita. 

Salam literasi tetap semamgat dan teruslah belajar dan berkarya.

Gunungkidul, 1 Desember 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Deep Learning kunci Emas Meningkatkan Pra_Literasi di Paud

  Deep Learning kunci Emas Meningkatkan Pra_Literasi di Paud Alhamdulilah masih di beri kesehatan dan kesempatan untuk bis...