Cari Blog Ini

Rabu, 27 November 2024

Patidusa

Sekilas tentang Puisi Patidusa 
Dalam.grup BBRulit selalu ada even menarik untuk anggota dan juga siapapun yang tertarik dengan dunia literasi. Kali ini BBRulit mengadakan even lomba cipta puisi patidusa. Yang lebih menarik sebelum lomba di mulai para anggota komunitas di BBRulit dan siapaun yang mendaftar di beri sedikit materi tentang puisi patidusa. Berikut tentang puisi patidusa. Silahkan pembaca membaca dengan teliti kemudian jika tertarik segera daftar untuk lomba puisi patidusa. 

Puisi Patidusa merupakan salah satu puisi modern kontemporer yang formatnya berbasis kosakata. Puisi ini diciptakan oleh Agung Wig tanggal 9 Agustus 2015, melalui facebook, dan diproklamirkan tanggal 27 Agustus 2015. Diberikan nama Patidusa oleh Agus Supriyadi.

Puisi Patidusa adalah puisi dengan jumlah kata berpola 4321( Empat, Tiga, Dua, Satu ) dalam setiap baitnya. Puisi dengan format yang berbasis kosakata.

Format patidusa memiliki keindahan bentuk yang terdiri dari sayap dan kerucut. Kekhasan puisi ini bisa dibaca terbalik dari baris bawah ke atas pada baitnya tanpa mengubah makna.

Bentuk standar patidusa;

A A A A
B B B
C C
D

E
F F
G G G
H H H H

Puisi Patidusa terdiri minimal 2 bait. Ketika seorang penulis merasa kurang cocok pada penggunaan salah satu format, maka bisa mengubah karyanya ke bentuk formasi lain sampai menemukan kecocokan dengan cara membalik formasi baris pada baitnya. Berdasar ketentuan estetika Rasa Rima Runut dan Imaji sebuah puisi.

## Ketentuan Format Patidusa: 

1. Puisi Patidusa bukanlah puisi pemenggalan kalimat. Baris baitnya saling melengkapi satu sama lain seakan memiliki makna mandiri yang menjelaskan atau dijelaskan oleh baris sesudah atau sebelumnya.

2. Hindarilah kata hubung pada kalimat akhir baris karena akan menimbulkan konotasi pemenggalan yang menggantung makna. Misal

Contoh salah;

Aku
Renta yang
Hina dina antara
Sepanjang jalan lintas berliku

Kalimat puisi di atas adalah seolah dipaksakan untuk berformat patidusa dan bila dipanjangkan menjadi "Aku renta yang hina dina antara sepanjang jalan lintas berliku."

3. Patidusa tidak menggunakan tanda elipsis pada puisinya dan digantikan dengan tanda koma (,). Alasan tidak digunakannya karena akan disalahartikan dalam bentuk sebuah puisi yang kurang memiliki keindahan pada kalimat puisinya. Sebagai contoh salah:

.... .... ..... ....
.... .... ....
.... ....
....

Kau
Indah sekali
Mewarna pelangi diam
Tiada kata terucap asa

Keterangan: bait 1 adalah elipsis.

4. Pada pengulangan kata sempurna dan atau yang berawalan depan, dihitung 1 kata majemuk. Sebagai contoh:

Awan-awan
Angin-angin
Orang-orang
Berbaris-baris
Meratap-ratap

Boleh juga ditulis tanpa tanda hubung atau sesuai ketertiban dan keindahan tulisan saja. Semisal:

Awanawan
Anginangin
Orangorang
Berbarisbaris
Meratapratap

Berbeda dengan pengulangan kata yang berubah bentuk, dan atau berawalan pada akhir kata karena dihitung 2 kata. Semisal:

Hilir mudik
Hitam putih
Macam ragam
Antah berantah

## Puisi Patidusa ada 4 formasi bentuk:

1. PATIDUSA ASLI / ORIGINAL

4-3-2-1, 1-2-3-4, 4-3-2-1 dst

Dalam contoh;

JELITAKU

Cantik berlekuk halus sempurna
Jengkal indah wajahmu
Biarkan kuraba
Diamlah!

Bahagia
Siratkan makna
Kebisuan penuhi rongga
Menatapmu, desirkan relung dada

Sekuat janji terikat padu
Berpeluk erat menyatu
Arungi bahteraku
Jelita

2. PATIDUSA BIAS

1-2-3-4, 4-3-2-1, 1-2-3-4 dst

JELITAKU

Diamlah!
Biarkan kuraba
Jengkal indah wajahmu
Cantik berlekuk halus sempurna

Menatapmu, desirkan relung dada
Kebisuan penuhi rongga
Siratkan makna
Bahagia

Jelita
Arungi bahteraku
Berpeluk erat menyatu
Sekuat janji terikat padu

3. PATIDUSA CEMARA

1-2-3-4, 1-2-3-4, 1-2-3-4 dst

JELITAKU

Diamlah!
Biarkan kuraba
Jengkal indah wajahmu
Cantik berlekuk halus sempurna

Bahagia
Siratkan makna
Kebisuan penuhi rongga
Menatapmu, desirkan relung dada

Jelita
Arungi bahteraku
Berpeluk erat menyatu
Sekuat janji terikat padu

4. PATIDUSA TANGGA

4-3-2-1, 4-3-2-1, 4-3-2-1 dst.

JELITAKU

Cantik berlekuk halus sempurna
Jengkal indah wajahmu
Biarkan kuraba
Diamlah!

Menatapmu, desirkan relung dada
Kebisuan penuhi rongga
Siratkan makna
Bahagia

Sekuat janji terikat padu
Berpeluk erat menyatu
Arungi bahteraku
Jelita

------------

Semoga dengan adanya puisi genre baru ini menambah wawasan literasi sastra Nusantara dan dipelajari oleh khalayak ramai menjadi bagian sebuah warna sastra kontemporer dunia.

👑 Visi dan Misi Patidusa, Serta Keunikannya

✨Seni sastra dan perkembangannya memunculkan ide dan terobosan dalam kepenulisan sastra itu sendiri.

✨Diawali dari sastra kuno, lama dan baru, sampailah pada sastra kontemporer bercorak variatif.

✨Puisi berpola sebenarnya sudah ada sejak lama, seperti Haiku, Senryu juga Gurindam, Pantun serta lainnya yang menggunakan kosakata tertata. Sampailah pada puisi bebas yang banyak ditulis para sastrawan dan penulis

✨Puisi Patidusa (4321) muncul dari kegelisahan akan cara penulisan para sastrawan mapan maupun pemula yang masih saja keluar konteks tata bahasa terutama Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu serumpun.

✨Penggunaan bahasa kurang benar memunculkan makna arti yang berbeda pula. Dilihat dari kata yang membentuk kalimat saat ditulis lalu dibaca.

✨Meskipun begitu, ada hal yang selalu dijadikan bahan pembelaan yaitu Litentia Poetica.

✨Visi dan misi Patidusa adalah mengajak kembali para penulis karya untuk belajar bahasa yang baik terutama Bahasa Indonesia dan Melayu serumpun termasuk di dalamnya kosakata dan gaya bahasa.

✨Dengan Patidusa kita akan diarahkan untuk mengenal kata demi kata dalam membentuk kalimat sesuai format. Meskipun begitu pola patidusa masih menghormati hukum litentia poetica pada kata pengulangan sempurna. Bisa dibaca dalam pedoman patidusa.

Puisi Patidusa mempunyai keunikan-keunikan juga yaitu;

1). Keunikan penulisan puisi ini adalah bisa dibaca terbalik dari baris bawah ke atas di tiap baitnya. Malahan bisa juga dibaca dari bait sembarang sebagai awalan bait. Namun harus tetap sesuai alur cerita yang akan disampaikan.

2). Tiap baris pada bait seakan.mempunyai makna mandiri yang menjelaskan dan dijelaskan oleh baris sebelum atau sesudahnya. Sehingga membentuk alur kalimat yang bercerita dan PATIDUSA BUKAN PEMENGGALAN KALIMAT

3). Sekiranya penulis merasa kurang pas cocok pada penulisan suatu karya patidusa yaitu ketika "Dibaca vokal" maka bisa dibalik ke bentuk format lain. Misal penulis membuat Format Asli namun kurang menyentuh rasa dikarenakan ; Alur kalimat, intonasi pengucapan kalimat, dan susunan kalimat. Maka bisa dibalik ke Bias, Cemara ataupun Tangga. Dan begitupun sebaliknya.

4). Puisi bebas bisa digubah ke dalam bentuk Patidusa seperti halnya Lagu gubahan ataupun musik. Hal ini yang jarang terjadi di puisi format lainnya.

Moto PUISI PATIDUSA ( 4321 )

( Asli, Bias, Cemara, Tangga )

ALL FO(4)R ONE

ONE FO(4)R ALL

Banyak yang kurang jelas bahwa format Puisi Patidusa adalah;

"Semua formasi adalah satu, dan Satu formasi untuk semua."

Adakalanya satu formasi karya patidusa bisa lebih tepat disusun menggunakan formasi lainnya setelah dibaca secara lisan ( vokal). Dikarenakan pengaruh

1). Intonasi kata dan kalimat
2). Alur cerita
3). Susunan kalimat

Misal sebuah contoh kalimat

Aku mencintaimu dengan sederhana
Dengan sederhana aku mencintaimu
Mencintaimu aku dengan sederhana
Aku dengan sederhana mencintaimu

Sebagaimana contoh di atas adalah letak intonasi, alur cerita, susunan kalimat yang memengaruhi dalam pemilihan karya penulisan format patidusa.

Demikian lah ulasan mengenal puisi patidusa semoga menambah wawasan tentang khasanah puisi masa kini yang perlu diketahui.

Salam literasi 
 @⁨⁨Channel Aula BBRulit 📚🖊️⁩⁩

Gunungkidul, 28 November 2024

Senin, 25 November 2024

Kebersamaan di Hari Guru Nasional SDN Mulusan Paliyan

Kebersamaan di Hari Guru Nasional SD N Mulusan Paliyan
.                        Dokument Pribadi

Alhamdulialhirabil ‘alamin bersyukur atas segala Rahmad dan KaruniaNya hingga detik ini hari ini tanggal 25 November masih diberikan kesehatan sehingga masih bisa menjumpai hari Guru Nasional. Betapa nikmat Allah tak terhingga nikmat menjadi seorang guru, betapa tidak bahagia ketika belajar bersama anak didik yang tadinya belum bisa menjadi bisa, yang tadinya belum paham menjadi paham dan  apa yang kita sampaikan di amalkan oleh mereka. Di tengah maraknya segala tantangan yang di hadapi guru namun sejatinya ada rasa bahagia yang tersemai dalam dada seorang guru yaitu ketika bersamai anak didiknya dalam belajar mengetahui proses tumbuh anak didik dengan segala keunikan masing-masing. 

Hari guru merupakan momen yang tepat untuk merefleksikan peran dan tanggung jawab sebagai pendidik. Menjadi guru yang baik bukan hanya sekedar menguasai materi namun tentang bagaimana menjadi sosok teladan, seseorang yang mampu memahami kebutuhan peserta didik serta bagaimana kita bisa menjadi pendengar yang baik untuk mereka.
Hari ini berbeda dengan peringatan Hari Guru Nasional tahun lalu, karena masa-masa tenang untuk pemilihan bupati maka peringatan Hari Guru Nasional di wilayah Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul tidak semeriah tahun kemarin dan ada penundaan pelaksanaan peringantan HGN. Untuk peserta didik belajar di rumah, guru mengirimkan materi atau tugas melalui POT (Grup Paguyuban Orang Tua Wali), sedangkan guru tetap masuk melaksanakan serangkain kegiatan di sekolah.

Untuk sekolah kami SD Negeri Mulusan sebelum mengadakan kegiatan persiapan ASAS dan juga penyelesaian petugas ASET, dengan di hadiri oleh Bapak Pengawas Pembina Bapak Hanafiah, S.Pd.M.Pd bersama untuk makan tumpeng. Selain untuk meningkatkan keakrabpan guru dan kepala sekolah, kami  guru dan kepala sekolah beserta Bapak pengawas berbincang hal-hal terkait dengan ketugasan kami. 

Sedikit hal bermakna yang dapat kami ambil  untuk kedepan kami bisa lebih meningkatkan profesional kita dalam melaksanakan tugas dan kwajiban sebagai guru. Mampu memahami apa yang menjadi kebutuhan peserta didik hingga bisa mengantarkan mereka untuk meraih kesuksesan sesuai dengan bidang yang dikuasai masing-masing. Sebelum kami menikmati tumpeng kami berfoto terlebih dahulu.

Hal sederhana yang kami malkukan semoga bisa bermanafaat untuk kedepannya. Terimakasih selamat Hari Guru Nasioanal “Guru Hebat Indonesia Kuat”.
Salam literasi tetap semangat dan terus berkarya.

Gunungkidul 25 November 2024

Rabu, 20 November 2024

Hidup Barokah Jaminannya Bahagia

Hidup  Barokah Jaminanya Bahagia
Pengajian  antar instasi putaran ke-86 di kapanewon paliyan dilaksanakan di hari Rabu, 20 November di Gedung KUA Kapanewon Paliyan. 
Diawali dengan tadarus AL-Quran surat Al-Baqoroh ayat 119. Dengan Ustad Agus Suhermanto, S.Pd,I, M.Si. Dalam tauziahnya beliau menyampaikan tujuan kita hidup adalah bahagia baik bahagia di dunia ataupun bahagia di akhirat. Dalam ayat Al-Quran di sebutkan bahwa “Dan carilah kebahagiaanmu di dunia dan kebahagaiaanmu di akhirat dan jangan kamu lupakan  di kehidupan ini. Ayat ini mengisyaratkan hidup kita harus seimbang. Tujuannya adalah kebahagiaan akhirat atau dalam quote Bahasa jawa  yaitu “ OJO LALI BAHAGIA”  la haula wala quata ila billah adalah bagian dari membentuk karakter hal itu untuk mencapai kebahgaiaan . Dalam Amanah Syeh Muh Al azmi : Al- itiqomah khoirul karomah. Istiqomah itu lebih baik dari pada karomah.
Bukan seberapa kita mendapatkan ilmu tapi kita datang saja ini merupakan suatu hal yang Istimewa. Untuk mendapatkan kebahagiaan. Akhlak dengan meningkatkan ketaqwaan kita pada Allah. Ketika kita kembali kepada Allah. 
Barangsiapa atau dan siapapun yang bertaqwa pada Allah maka akan di berikan jalan keluar dari arah yang tidak di sangka- sangka dan akan di beri rezeki dari arah yang tidak di sangka.

Setiap hamba tentu kadang merasa senang, gelisah, resah dan itu semua ada di dalam hati maka kembalikan semua itu pada sang pemilik hati yaitu Allah Swt. Apa sih yang akan kita cari dalam hidup ini? Tujuan kita hidup itu apa? Tentu kita akan ingin hidup kita bahagia. Kebahagiaan itu tempatnya di dalam hati jika kita ibadah pada Ilahi rabbi maka kita akan bahagia. Karena janjinya Nabi : “barangsipa yang mengucapkan lha ila hailallah saja di jamin untuk masuk surga.” Kita memang harus optimis, hidup harus bahagia, hidup harus memiliki makna dan hidup harus diperjuangkan.

Kesempatan ada di dunia untuk hasil di akhirat, apa yang kita usahakan saat ini kelak kita akan mendapatkan balasannya di akhirat. Jangan kita sia-siakan kesempatan kita hidup di dunia.
Dalam Q.S Al-Baqoroh  ayat 1-5 dapat kita rangkum bahwa isi kandungannya adalah tentang pertama iman kedua amal solih tiga optimis. Dari iman kita maka akan munculah amal solih dan ketika beramal solih kita harus optimis untuk bisa meraih kebahagiaa. 
Untuk itu kita harus ada ihtiyar. Setiap hari setiap waktu kita tentu sengaja atau tidak sengaja telah bderbuat dosa, maka kita harus selalu istighfar. Dengan istighfar kita berharap hati akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. Kita bisa melakukan dua hal agar kita dapat mencapai tujuan hidup kita yaitu kebahgiaan:
1. Mempertebal iman dan taqwa kita serta amal solih dilaksanakan
2. Kita harus memiliki sifat WIRAK’I  yaitu sikap kehati-hatian dalam hidup kita.
“Hidup  barokah jaminanya Bahagia”
Mari kita perbaiki hidup kita agar senantiasa barokah. Jika kita masih aktif bekerja mau tidak mau kita harus  bisa melaksanakan tugas kita. Sebagai apapun kita maka kita harus bisa bekerja dengan sungguh-sungguh, penuh tanggung jawab, loyalitas, bijaksana sesuai dengan tupoksi masing-masing, insyaAllah kita akan selamat.

Kita harus merasa di awasi oleh Allah Swt, iringilah setiap apapun yang kita kerjakan dengan doa. Doa merupakan pegangannya orang beriman. Siap di dunia ini bisa tercukupi tanpa campur tangan Allah. Untuk itu apa sih yang patut kita sombongkan. 

Alhamdulilah beberapa hal yang di sampaikan oleh Ustad Agus Suhermanto, semoga bermanfaat dan apa yang beliau sampaikan dapat kita amalkan. Demikian sedikit yang dapat saya smapikan ada kurang lebihnya mohon maaf. 

Salam sehat salam literasi tetap semangat dan terus berkarya. Tulis yang kita lakukan lakukan yang kita tulis. Salam Literasi

Gunungkidul, 20 November 2024

Hari Kemenangan

Hari Kemenangan  Oleh : Sumarjiyati Hari kemenangan hari yang suci Menyambut Lebaran dengan hati berseri Puasa sebulan telah ber...