Cari Blog Ini

Sabtu, 10 Februari 2024

Tips Membuat Outline

Ada beberapa tips yang bisa kita coba untuk membuat outline.

Langkah Pertama: Tentukan genremu!
Tentukan kamu mau membuat novel genre apa? Apakah itu Romance, Crime, Teenlith, Metropop, atau jenis novel lainnya. Kalau sudah mantap, bacalah banyak novel genre kamu dan jangan ragu-ragu untuk meniru cara penulis favorit kamu memulai novel. Percayalah semua karya hebat dimulai dengan meniru.

Langkah Kedua: Pilih Ide atau Topik Utama
Tulislah ide sebanyak-banyaknya ke dalam catatan, kemudian filter atau pilih beberapa topik yang sesuai dari kumpulan ide yang sudah kita buat tadi. Usahakan ambil ide yang paling dekat dengan diri kita atau yang paling kita pahami terlebih dahulu.

Langkah Ketiga: Buatlah Premis
Tulislah tesis atau premis cerita, kalau bisa satu kalimat saja. Tesis atau premis ini adalah gambaran dari seluruh cerita yang akan kita buat. Misalnya, “Budi yang babak belur mencari jodoh.”

Langkah Keempat: Buatlah sinopsis
Buatlah sinopsis tentang apa saja yang akan terjadi dalam cerita tersebut. Contohnya seperti ini,
“Budi adalah seorang anak tunggal dan anak dari seorang pengusaha kaya raya di dunia. Budi merasa yakin bahwa semua harta kekayaan ayahnya akan jatuh ke tangan dirinya kelak, tetapi Budi salah. Setelah ayahnya meninggal, dia mewariskan seluruh harta kekayaannya untuk dibagi-bagikan pada semua anak yatim di dunia. Bagian untuk Budi hanyalah perusahaan dan rumah untuk dikelola dan dipertahankan. Semua itu karena si ayah tidak yakin ada perempuan baik-baik yang mau menikah dengan Budi. Maka dari itu Budi harus memastikan bahwa dia menikah dengan perempuan baik yang akan disetujui oleh neneknya. Budi pun mencari calon istri yang bisa menaklukkan hati neneknya dan mendapatkan semua harta warisan tersebut.”

Langkah Kelima: Buatlah Outline menjadi tiga bagian
Setelah sinopsis jadi, kita bisa mulai membuat outline. Pecah cerita menjadi tiga bagian besar: Awal, Konflik dan Ending. Setelah itu masukkan detail ke dalam tiga bagian besar tersebut, misalnya:

1. Awal: Memperkenalkan pada pembaca, bahwa orang seperti Budi itu eksis di dunia ini.
2. Konflik: Budi dan nenek punya selera yang berbeda.
3. Ending: Budi menikah dan harta warisan itu kembali padanya.
Langkah Keenam: Buatlah Poin-Poin Bagian
Perdetail tiga bagian tersebut dengan membuat beberapa chapter pada setiap bagian. Masukkan point-point penting yang harus diketahui pembaca pada setiap chapter tersebut. Misalnya:

1. Awal

 Chapter 1: seorang anak orang kaya bernama Budi yang punya sifat sombong, tidak tahu terima kasih, suka menindas orang yang lebih lemah, rasis, dll. Harus ditunjukkan kekayaannya, mindsetnya yang sombong dan
 Chapter 2: ayah Budi meninggal dunia. Pembaca harus tahu bahwa hubungan Budi dan ayahnya tidak pernah baik sejak ibu Budi meninggal dunia 10 tahun lalu.
 Chapter 3: pengacara membacakan surat wasiat ayah. Yang harus diketahui pembaca: Budi tidak peduli pada kematian ayahnya dan tidak sabar mendapatkan harta warisan yang banyak.

2. Konflik

 Chapter 4: Budi tidak terima dengan surat wasiat itu, tapi dia harus menjalankannya. Maka dia mulai mengadakan sayembara di mana-mana (termasuk online) untuk mencari istri. Orang-orang serakah pun berdatangan dan minta bagian yang mahal sampai 50%, mengklaim mereka bisa mengelabui nenek Budi.
 Chapter 5: Budi membawa satu demi satu calon istrinya ke hadapan nenek, tapi nenek tidak suka dengan mereka. Budi yang kesal akhirnya bertengkar dengan nenek.
 Chapter 6: Budi melampiaskan kekesalannya sampai dia kena musibah. Kecelakaan dan masuk rumah sakit? Mabuk dan ditangkap polisi? Apa pun yang dilakukan Budi, akhirnya dia dan Nenek berdamai, nenek melakukan sesuatu yang membuat pandangan Budi berubah dan bertekad untuk mengubah.
3. Ending
 Budi mulai menikmati hidup secara positif dan belajar untuk mengubah sikap.
 Chapter 8: Budi bertemu dengan seorang gadis baik, yang ternyata adalah teman sekelasnya.
 Chapter 9: Budi akhirnya menikah dengan gadis baik itu dan nenek merestui hubungan mereka.

Jangan malas untuk kembali kepada bagian yang sudah dianggap “jadi” dan memperbaikinya. Karena ini semua baru outline, tidak ada tulisan yang sekali tulis, langsung jadi dan sempurna. Misalnya pada saat kita memikirkan apa yang akan terjadi di chapter 8, terpikir ide, “Kayaknya bagus nih kalau ternyata perempuan yang dicari Budi selama ini ada didekatnya, cuma tidak berani deket-deket karena sifat Budi yang jelek.” Tidak ada salahnya jika kita mengikuti ide tersebut, tapi kita harus memberi catatan bahwa gadis itu diperkenalkan juga pada pembaca di chapter sebelumnya, biar tidak terkesan mendadak.

#MateriClassCerpenWTS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca