Cari Blog Ini

Sabtu, 08 Maret 2025

Mengulik Rahasia Pamen Kowal Mampu Menyelesaikan 5 Buiu Solo

Mengulik Rahasia Pamen Kowal Mampu Menyelesaikan 5 Buku Solo
Sabtu, 8 Maret 2025 anggota grup Aula Belajar Bersama Ruang Literasi  semangat untuk tetap belajar. Kali ini akan sharing pengalaman dari seorang  Pamen Kowal beliau adalah Dr.Nani Kusmiyati, S.Pd.,M.M., CTMP.  Semoga walaupun puasa tidak sedikitpun mengurangi semangat para anggota  dan semoga senantiasa sehat dan bahagia untuk yang hadir di Aula Belajar Bersama Ruang Literasi.Bersama moderator Kak Wahyu seorang guru bimbingan konseling dan seorang penulis pantun dan puisi.

Kak Nani bersyukur bisa bertemu dan menyapa anggota BBRulit semua untuk berbagi ilmu dan sharing pengalaman tentang menulis. Seperti topik yang disampaikan siang ini, Kak Nani  kirimkan buku solo beliau yang di tulis pada tahun 2021 hinggga 2023.
Kak Nani  berbagi pengalaman dalam kesibukannya menjadi seorang perwira TNI AL yang kala itu berpangkat Mayor,beliau masih sempat untuk menulis dan berhasil menyelesaikan 5 buku pada tahun 2021 hingga tahun 2023. Suatu hal yang luar biasa.
Buku Pertama  Februari Bermakna yang terdiri dari 193 halaman bercerita tentang kisah Kak Nani dalam mengenal dunia literasi juga pengalaman sehari-sehari yang beliau alami karena setiap hari adalah belajar tentang kehidupan dengan 36 Sub topik. Buku ini diterbitkan di bulan Maret 2021.

Beliau mencapaiakan cara lain dalam menulis yaitu dengan  browshing dari internet wise saying atau kita sebut kata-kata bijak. Kita bisa memilih kata-kata bijak tentang apa saja. beliau memilih kata-kata bijak tentang motivasi untuk menulis, pendidikan atau tentang kehidupan. Saat itu belum ada aplikasi AI (Artificial Intelligence) seperti saat ini. Kak Nani lebih mengandalkan browshing dari google. Beliau juga membaca blog teman-temannya untuk mendapatkan tema untuk menulis.

Kak Nani mulai menulis secara aktif di blog ketika pandemi di tahun 2020. Karena tidak dapat kemana-mana Beliau bergabung belajar untuk menulis artikel bersama-sama guru-guru PGRI dan Baliau sendiri yang bukan guru PGRI tapi  guru bahasa Inggris di TNI AL. Belajar selama satu bulan tidak tiap hari. Belajar tiga kali seminggu dan setelah belajar  dan anggota grup menulis tersebut  harus membuat resume di blog dan di share ke group.

Buku Kedua berjudul  “Jejak Warna Penyatu Rasa”. Buku ini terdiri dari 171 halaman dengan 34 sub topik. Buku ini merupakan tantangan menulis dengan Jejak Warna. Saat itu kebetulan di bulan Puasa hingga menjelang Lebaran. Buku ini berhasil terbit di bulan Juli 2021. Cukup dekat dengan buku pertama. Kaka Nani mennyampaikan pada saat puasa  dapat menulis satu artikel setiap hari. Untuk tema ditentukan oleh Admin Jejak Warna.
Buku ketiga berjudul, “Public Speaking And MC (Based on Experiences) terdiri dari 40 Sub Topik, 293 Halaman, diterbitkan Oktober 2021

Buku ketiga ini adalah buku pelajaran bagi murid-murid Kak Nani yang sedang belajar bahasa Inggris. Buku ini adalah rangkuman pelajaran yang di tulis sendiri berdasarkan pengalaman  ketika Beliau menjadi MC, moderator dan menjadi peserta rapat pada event nasional dan internasional. Hal ini merupakan  pengalaman pertama kali ketika menjadi MC berbahasa Indonesia pada saat pendidikan KOWAL di Kodiklatal Surabaya.

Ketika Kak Nnni berpangkat Sersan Kepala saya ditunjuk untuk menjadi MC dalam bahasa Inggris karena bapak Kasal saat itu mendapat kunjungan dari tamu Filipina. Karena ada waktu dua hari untuk mempersiapkan maka saya bertanya kepada senior saya yang berdinas di instana kepresidenan. Namanya mba Isti dan kebetulan satu daerah dengan saya di Kediri.
Ada beberapa istilah dan kalimat yang dapat saya pelajari. Sisanya saya mengandalkan kemampuan sendiri untuk merangkai kata-kata. Alhamdulillah acara sukses.

Dalam pengalamannya tersebut Kak Nani benar-benar terkesan. Untuk selanjutnya beliau sering menjadi MC pada acara Internasional ketika  berpangkat Letnan Dua hingga Mayor.  Di TNI AL banyak sekali acara Internasional seperti Navy To Navy Talk, WPCS (Western Naval Pacific Symposium) dan Komodo Exercise.

Ketika baliau berpangkat Letnan Kolonel dan telah purna Kak Nani menjadi moderator dalam kegiatan internasional seperti APCS (Asia Pacific Chaplaincy Symposium) di Pullman Hotel Ciawi Bogor.
Semua pengalamannya ketika terlibat dalam kegiatan Nasional dan Internasional di tuangkan dalam buku ketiga ini. Untuk kegiatan APCS belum ada di buku ini.

Buku keempat  berjudul, “Puisiku Goresan Hatiku”. Buku Puisi yang berkisah tentang cinta, kerinduan, kegelisahan, kehilangan, kekecewaan dan kebahagiaan terangkum jadi satu dengan 44 sub topik dan 99 halaman. Publish di bulan Desember 2022.
Menurut Kak Nani menulis puisi sulit daripada menulis tentang true story atau pengalaman pribadi. Jika topiknya tentang cinta maka untuk bisa membuat puisi akan lebih mudah jika seseorang sedang jatuh cinta. Karena itu tantangan membuat puisi dengan tema cinta maka belaiau menyiasatinya dengan mendengarkan lagu-lagu melo kemudian membayangkan seseorang yang sedang jatuh cinta.

Beliau juga bisa menulis puisi tentang cinta tatkala melihat foto sepasang kekasih atau keluarga sedang bergandengan tangan di pantai. Musik dan foto dapat memberikan inspirasi untuk membuat puisi.

Puisi dapat tercipta ketika beliau merasa galau atau sedih didukung dengan cuaca hujan rintik-rintik atau hujan deras dengan petir. Jadi suasana hati didukung dengan cuaca dapat menumbuhkan ide untuk menulis puisi.  Puisi ini saya buat ketika saya teringat almarhum suami saya. Puisi yang dapat saya tulis dengan judul, “Ketika Nahkoda Kapalku Tiada.”

Pernah juga Kaka Nani membuat puisi tatkala sedang berdinas di Lemhannas RI, kebetulan ruang kantor ada di lantai 2. Melalui jendela beliau bisa melihat jalan raya yang dipenuhi pendemo dan dibelakang pendemo tampak Monas berdiri tegak. Saat itu di bulan September 2022. Karena hati  tergerak hingga mata berkaca-kaca melihat para pendemo menyuarakan hati dan harapannya maka untuk meredakan kegundahannya, beliau segera menulis puisi dan memindahkannya di blog kemudian di share ke group menulis PGRI. Beliau berhasil membuat puisi dengan judul, “Pejuang Rakyat.”

Kak Nani menyampaiakn bahwa beliau sebenarnya bukan ahli puisi namun demikian beliau  pernah menjadi juara 3 lomba Puisi di TNI AL
Beberapa teman beliau bertanya kenapa  bisa membuat puisi padahal beliau seorang tentara wanita. Kesan teman-teman menulis tentang Tentara pasti tegas dan tidak memiliki kelembutan. Opini tersebut wajar menurut  karena seorang tentara memang dididik untuk menjadi orang yang tegas dan terkesan tidak lembut.

Kak Nani berkeinginanan  untyk mengetahui jenis-jenis puisi modern maka beliau masuk dalam kelas puisi di grup WCS. Disini beliau mengenal apa yang disebut Puisi Repetitip, Puisi Double Akrostik, Puisi Villanele dan masih banyak lagi jenisnya. Jika ingin tahu jenis-jenis puisi bisa cari di google imbuhnya. 

Buku kelima berjudul, “A Cup Of Tea from Nani’s Blog”, terdiri dari 50 Sub Topik dan 293 halaman.  Jika melihat sub topik dari buku ini dapat terbagi menjadi tiga bagian. Bagian ke-1 tentang serba serbi menulis, bagian ke-2 tentang motivasi belajar atau kuliah dan yang ke-3 tentang kejadian sehari-sehari yang dialami penulis baik ketika di kantor dan di jalan.

Sahabat literasi dimanapun berada jadi  kesimpulan dari sharing pengalaman dari Kak Nani ini tentang ke-5 buku yang beliau tulis sebagai berikut:
1. Setiap buku memiliki nyawa tersendiri atau memiliki cerita tersendiri dalam proses penulisan hingga publish. Idepun disesuaikan dengan event yang di alami.
2. Beliau memulai menulis buku ketika masa pandemi Covid dan harus banyak tinggal di rumah.
3. Beliau memanfaatkan menulis ketika  berada di bus, di kantor sebelum kegiatan kantor di mulai dan ketika memiliki waktu senggang di rumah.
4. Proses menulis kelima buku butuh keseriusan untuk menyelesaikannya.
5. Untuk mendapatkan ide, saya lebih banyak melihat kegiatan sehari-hari yang saya lakukan, melihat kejadian disekitar saya, membaca blog orang lain, dan browsing dari internet tentang kata-kata bijak (wise saying).
6. Suasana hati, sedih, gembira dan galau di dukung dengan mendengarkan musik dan cuaca di luar bisa memberikan ide untuk menulis puisi atau artikel true story.
7. Materi pelajaran sehari-sehari seperti pelajaran bahasa Inggris dilengkapi dengan pengalaman di lapangan bisa di bukukuan.
8. Beliau mengikuti berbagai kelas penulisan diantaranya kelas belajar bersama PGRI, kelas WCS untuk puisi, dan kelas the Writers.
9. Ketika merasa jenuh beliau beristirahat terlebih dahulu, melakukan kegiatan lain atau minum kopi dan menikmati kudapan atau menikmati alam di luar jendela.
10. Belajar dan terus belajar dari orang lain dan dari alam.
Cukup banyak yang telah beliau sampaikan tentang bagaimana bisa menyelesaikan ke-5 buku solo. Cara membagi waktu, hambatan, kapan mendapatkan ide juga beliu sampaiakan di sini.
Semoga sharing ilmu ini bermanfaat untuk kita semua. Bulan puasa tidak mengalangi anggota BBrulit dan narasumber untuk tetap semangat dalam belajar dan berbagi.  
Sebagai closing, Kaka Nani persembahkan kata-kata bijak/ wise saying:
 "You may not write well everyday, but you can always edit a bad page. YOU CAN'T EDIT A BLANK PAGE." - Jodi Picoult
Anda mungkin tidak menulis dengan baik setiap hari, tetapi Anda selalu dapat mengedit halaman yang buruk. ANDA TIDAK DAPAT MENGEDIT HALAMAN KOSONG
Untuk yang berprofesi guru, wise saying berikut mungkin tepat: "Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat"
Semoga beberapa hal yang Kak Nani sampaikan bermanfaat untuk kita dan dapat memeberikan mitivasi untuk kitab isa semangat  untuk menulis dan terbitkan  buku.
Salam sehat salam literasi dan tetap semangat. Selamat menjalankan ibsdah puasa.

Gunungkidul, 9 Maret 2025

Mengulik Rahasia Pamen Kowal Mampu Menyelesaikan 5 Buiu Solo

Mengulik Rahasia Pamen Kowal Mampu Menyelesaikan 5 Buku Solo Sabtu, 8 Maret 2025 anggota grup Aula Belajar Bersama Ruang Literas...